Network
Kilasaceh.com - Di tengah upaya keras pengentasan kemiskinan, Aceh menunjukkan komitmennya dalam mendukung sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui program bantuan dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang berhasil menjangkau ribuan pelaku usaha di Aceh.
Menurut Kepala Dinas Koperasi UKM Aceh, Azhari, pada Focus Group Discussions (FDG) yang diselenggarakan oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan (UKP-BKPKKP) bersama Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), hingga 30 Oktober 2023, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai angka Rp3,52 triliun, memberikan sokongan finansial kepada lebih dari 55.000 pelaku usaha lokal.
Namun, tak hanya KUR, program Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) turut memberikan kontribusi signifikan dengan total penyaluran mencapai Rp214,8 miliar, memberi akses pendanaan kepada 46.766 debitur. Langkah ini telah memberikan dorongan nyata pada ekonomi mikro di Aceh.
Penduduk Aceh yang berjumlah lebih dari 5 juta jiwa, dengan angkatan kerja sebanyak 2,6 juta orang, menyaksikan angka Pengangguran Terbuka (TPT) yang cukup menjanjikan, hanya sebesar 5,75%. Ini menandakan adanya perkembangan positif dalam kesempatan kerja.
Tak hanya itu, program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) juga menjadi perhatian. Tahun 2020 mencatatkan lebih dari 300.000 penerima dengan total bantuan melebihi Rp722 miliar, memberikan bantuan yang signifikan bagi pertumbuhan usaha mikro. Kabupaten Aceh Timur menjadi dengan jumlah penerima terbanyak, sementara Kota Sabang menjadi daerah dengan penerima terendah.
Data dari tahun 2021 menunjukkan kelanjutan dari program BPUM, menargetkan 291.784 penerima dengan nilai bantuan mencapai Rp350,1 miliar, menunjukkan kesinambungan komitmen dalam memberikan bantuan kepada UMKM di Aceh.
Dalam keseluruhan, upaya serius pemerintah Aceh dalam memberikan bantuan dan akses keuangan kepada UMKM menjadi sumber harapan bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan pengurangan tingkat kemiskinan.**
