Ketua TP PKK Aceh Mendorong Aksi Bersama untuk Atasi Stunting

- 27 November 2023, 10:50 WIB
Ketua TP-PKK Aceh, Ny. Ayu Marzuki, memberikan arahan saat menggelar pertemuan bersama Ketua TP-PKK Kabupaten Simeulue beserta pengurus, di Restauran Graha D’Fit, Sinabang, Minggu (26/11/2023).
Ketua TP-PKK Aceh, Ny. Ayu Marzuki, memberikan arahan saat menggelar pertemuan bersama Ketua TP-PKK Kabupaten Simeulue beserta pengurus, di Restauran Graha D’Fit, Sinabang, Minggu (26/11/2023). /Humas Pemerintah Aceh/

Kilasaceh.com - Ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) Aceh, Ayu Marzuki, memimpin pertemuan penting di Restauran Graha D'Fit pada Minggu sore, 26 November 2023, dengan Ketua TP PKK Kabupaten Simeulue dan jajarannya. Dalam pertemuan tersebut, Ayu Marzuki menyampaikan pesan penting kepada seluruh kader PKK di Aceh, termasuk TP PKK di Kabupaten Simeulue, terkait upaya penanganan dan pencegahan stunting yang sedang gencar dilakukan di seluruh Indonesia.

Sejak awal perjuangan ini digaungkan, para kader PKK dari berbagai tingkatan telah berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam upaya menangani stunting, khususnya di Aceh dan seluruh Indonesia. Ayu Marzuki, yang juga merupakan istri dari Achmad Marzuki Penjabat Gubernur Aceh, memotivasi seluruh kader PKK untuk menjaga komitmen tersebut dan menjadikan penanganan stunting sebagai kewajiban bersama.

"Jika PKK aktif, Posyandu aktif, semua instansi aktif, Insya Allah upaya penanganan dan pencegahan stunting ini akan membuahkan hasil maksimal," ujar Ayu Marzuki dengan optimis. Beliau meyakini bahwa melalui kerjasama yang erat antara PKK dan berbagai pemangku kebijakan seperti Posyandu dan Puskesmas, hasil positif dalam penanganan stunting dapat dicapai.

Ayu Marzuki tidak hanya memotivasi, tetapi juga menetapkan target yang jelas. Ia mengajak jajaran TP PKK untuk bekerja semaksimal mungkin guna mendukung target Pemerintah Pusat mencapai prevalensi stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024. Kunci kesuksesan, menurut Ayu Marzuki, adalah sinergi dan kolaborasi antarinstansi.

Dalam konteks anggaran, Ayu Marzuki mengajukan permintaan kepada Pemerintah Kabupaten Simeulue, khususnya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Simeulue, untuk memberikan anggaran yang memadai kepada TP PKK Kabupaten Simeulue. Anggaran tersebut diharapkan dapat digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan TP PKK dalam upaya penanganan dan pencegahan stunting.

Pertemuan ini tidak hanya membahas stunting, melainkan juga berbagai aspek kesehatan lainnya. Ayu Marzuki menyoroti Pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal. Dalam konteks stunting, sosialisasi PHBS dan PMT Lokal dianggap krusial. Ayu Marzuki menekankan perlunya pemahaman mendalam dari para kader PKK sehingga mereka dapat memberikan pemahaman dan mensosialisasikan PHBS dan PMT Lokal kepada masyarakat.

Saat membahas Gizi Buruk, Ayu Marzuki memberikan peringatan bahwa anak dengan gizi buruk rentan terhadap penyakit penyerta seperti tuberkulosis (TB) dan lainnya. Meskipun beberapa rumah sakit belum memenuhi standar dalam penanganan gizi buruk, Ayu Marzuki menegaskan perlunya peningkatan dalam hal ini. Ia berpendapat bahwa Indonesia akan mengalami bonus demografi pada tahun 2045, dan upaya penanganan dan pencegahan stunting adalah langkah strategis untuk mempersiapkan generasi Indonesia yang sehat dan cerdas sesuai dengan Visi Indonesia Emas 2045 yang dicetuskan oleh Presiden.

Ayu Marzuki mengajak jajaran TP PKK untuk lebih aktif turun ke masyarakat dan terus mensosialisasikan berbagai upaya penanganan dan pencegahan stunting di tingkat gampong. Dengan kehadiran aktif di lapangan, diharapkan informasi dan edukasi dapat tersebar dengan lebih efektif.**

Editor: Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah