Network
Kilasaceh.com - Dalam upaya penanganan dan pemulihan pasca banjir bandang di Kabupaten Aceh Selatan, Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jarwansyah, S.Pd, MAP, MM, melakukan kunjungan ke posko pengungsian korban banjir bandang di Kecamatan Trumon pada Minggu, 26 November 2023.
Jarwansyah tiba di posko pengungsian yang terletak di lokasi kompi 1 Batalyon Brimob Trumon Desa Ie Jerneh Kecematan Trumon Tengah, disambut oleh Penjabat Bupati Aceh Selatan, Cut Syazalisma, S. STP. Dalam pernyataannya, Cut Syazalisma menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memperhatikan para korban bencana banjir bandang. "Bantuan terus kita support, tidak hanya dari pemerintah kabupaten, namun juga dari pemerintah provinsi," katanya.
Baca Juga: Banjir Bandang Melanda Beutoeng Ateuh, Aceh
Pada kesempatan itu, Tim BNPB dan Pj Bupati meninjau langsung kondisi bencana banjir bandang di Desa Ladang Rimba Kecamatan Trumon Tengah. Langkah nyata pun diambil dengan menyerahkan secara simbolis bantuan berupa Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp250.000.000 kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan untuk mendukung operasional posko dan kegiatan penanganan bencana.
"Kita melihat, penanganan bencana alam ini sudah maksimal, dan patut kami berikan apresiasi. Langkah-langkah penanganan Nini terus dilaksanakan hingga waktu yang belum ditentukan," pungkas Jarwansyah.
Tidak hanya BNPB, respons terhadap bencana ini juga datang dari pihak Kepolisian. Polres Aceh Selatan, Polda Aceh, turut serta dalam membantu masyarakat yang terdampak banjir. Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Joko Krisdiyanto, menyatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan mobil tanki untuk menyalurkan air bersih kepada masyarakat korban banjir di Trumon Tengah.
Baca Juga: Polres Aceh Selatan Salurkan Air Bersih Untuk Korban Banjir di Trumon Tengah
"Kita telah mengerahkan mobil tanki untuk membantu mencukupi air bersih bagi korban banjir. Ini adalah wujud kepedulian dan kehadiran polisi di tengah masyarakat yang sedang membutuhkan," ujar Joko.
Sementara itu, Kapolres Aceh Selatan AKBP Nova Suryandaru, melalui Kasi Humas AKP Adam Sugiarto, menjelaskan bahwa selain tugas pengamanan dan pengaturan jalan, pihaknya juga memberikan bantuan berupa makanan beserta air bersih kepada para korban banjir.
"Personel kita sudah ada di lokasi sejak hari pertama banjir untuk pengamanan, pengaturan, bahkan berjibaku membantu masyarakat yang terkena banjir. Selain itu juga memberikan bantuan makanan dan air bersih untuk mencukupi kebutuhan vital masyarakat," ungkap Adam.
Adam berharap, bantuan yang diberikan, termasuk air bersih, dapat memberikan manfaat dan mengurangi beban masyarakat, terutama para korban banjir yang sedang menghadapi kesulitan.
Banjir bandang yang melanda beberapa hari lalu telah menyebabkan kerugian besar di sejumlah perumahan warga dan melumpuhkan arus lalu lintas di jalan nasional di Desa Ladang Rimba, Kecamatan Trumon Tengah, Aceh Selatan, pada 20 November lalu. Intensitas hujan tinggi menjadi pemicu, menyebabkan luapan air sungai yang bercampur lumpur menggenangi badan jalan dan rumah warga. Meskipun demikian, berita baiknya adalah tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut.
Sementara tim BNPB dan aparat kepolisian turut serta dalam penanganan pasca-banjir, warga setempat juga membutuhkan dukungan dan perhatian lebih lanjut. Kondisi pemulihan memerlukan kerja keras dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, pemerintah daerah, dan lembaga penanggulangan bencana.
Baca Juga: Banjir Melanda Aceh Selatan, Warga Terus Berjuang Menghadapi Krisis Kemanusiaan
Dalam konteks ini, penting untuk menjaga sinergi antarlembaga dan pihak terkait agar bantuan dan langkah-langkah pemulihan dapat diarahkan dengan efektif. Koordinasi yang baik antara BNPB, pemerintah daerah, dan aparat keamanan dapat memastikan penyaluran bantuan yang tepat waktu dan efisien kepada masyarakat yang membutuhkan.
Pemerintah juga diharapkan terus memberikan dukungan nyata dalam upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-banjir. Selain bantuan langsung kepada korban, langkah-langkah jangka panjang perlu dipertimbangkan untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak dan meningkatkan sistem peringatan dini agar masyarakat lebih siap menghadapi bencana di masa mendatang.**
