Suasana Haru Mewarnai Peringatan Hari Ibu di UPTD-RSAN Aceh : Amira Handayani (8) Bawa Bunga Merah ke Ibunya

- 13 Desember 2023, 15:20 WIB
Amira Handayani memeluk ibunya pada peringatan Hari Ibu di Unit Pelaksana Teknis Daerah Rumoeh Seujahtera Aneuk Nanggroe (UPTD-RSAN) Dinas Sosial Aceh, pada Rabu, 13 Desember 2023.
Amira Handayani memeluk ibunya pada peringatan Hari Ibu di Unit Pelaksana Teknis Daerah Rumoeh Seujahtera Aneuk Nanggroe (UPTD-RSAN) Dinas Sosial Aceh, pada Rabu, 13 Desember 2023. /Istimewa/

Kilasaceh.com - Suasana haru mewarnai peringatan Hari Ibu di Unit Pelaksana Teknis Daerah Rumoeh Seujahtera Aneuk Nanggroe (UPTD-RSAN) Dinas Sosial Aceh saat Amira Handayani, seorang bocah berusia 8 tahun, menjadi bintang kecil yang membawa bunga mawar merah yang akan diserahkan kepada Ibunya. Alhasil, tangisan haru anak-anak lain memenuhi ruangan, menambah nuansa kebahagiaan di tengah puluhan anak-anak panti lainnya.

Baca Juga: BFLF, Penyelamat Nyawa dengan Donor Darah dan Rumah Singgah

Kepala UPTD-RSAN, Michael Octaviano, mengungkapkan bahwa anak-anak asuh di RSAN selama ini hidup tanpa kehangatan dan kasih sayang orang tua. Mereka, yang terpisah dari orang tua karena berbagai persoalan sosial, menemukan pelukan dan penghiburan di dalam momen peringatan Hari Ibu.

"Hari Ibu bagi mereka adalah saat untuk mengingat kasih sayang ibu, walaupun terpisah oleh cobaan hidup. Amira dan teman-temannya belajar tentang nilai-nilai keibuan, mencurahkan rindu pada sosok yang paling mereka rindukan," ujar Michael, pada Rabu, 13 Desember 2023.

RSAN Aceh Rayakan Hari Ibu dengan Peluncuran Buku 'Menulis Itu Menyembuhkan

Namun, peringatan Hari Ibu di RSAN tidak hanya sebatas pada kehangatan bunga mawar dan tangisan haru. Dalam acara tersebut, RSAN juga meluncurkan buku berjudul 'Menulis Itu Menyembuhkan'. Buku ini tidak hanya sekadar kumpulan kata-kata, tetapi juga merupakan bentuk terapi bagi anak-anak yang masih menyimpan perasaan atau trauma. Menulis dianggap sebagai obat yang efektif untuk mengatasi beban emosional yang mungkin mereka rasakan.

Michael menjelaskan, "Selama ini mereka tidak dapat hak sebagai seorang anak yang dipeluk ibu. Oleh karena itu, buku ini menjadi sarana bagi mereka untuk menuangkan perasaan, mengatasi luka hati, dan menemukan ketenangan."

Baca Juga: Pengurus Rumah Singgah BFLF di Banda Aceh, Khairul Umam, Menjadi Pahlawan di Malam Hari

Kebijakan RSAN untuk memposisikan semua staf sebagai figur ibu menjadi langkah unik dalam menciptakan lingkungan yang penuh perhatian dan kasih sayang. Setiap staf di RSAN diharapkan menjadi sosok ibu dan orang tua bagi anak-anak asuh, sehingga mereka bisa curhat, mengadu, dan berbagi keluh kesah kepada siapa pun di RSAN.

"Sistem ini menghilangkan perbedaan antara anak asuh dan staf. Semua orang di sini adalah ibu bagi mereka. Dengan demikian, anak-anak di RSAN merasa lebih leluasa untuk berkomunikasi dan berbagi cerita," jelas Michael.

Halaman:

Editor: Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah