Mohan Dinata, Dari Yatim Piatu hingga Calon Ketua BADKO HMI Aceh yang Berkomitmen pada Inklusi

- 2 Juni 2024, 08:30 WIB
Mohan Dinata, SE, MM
Mohan Dinata, SE, MM /Ist/

Kilasaceh.com - Sebuah kisah inspiratif lahir dari perjuangan dan tekad seorang pria muda bernama Mohan Dinata. Lahir di tahun 1996 dari keluarga sederhana di Aceh, kehidupan Mohan tidak pernah mudah. Ayahnya meninggal saat Mohan masih bayi, meninggalkan ibunya untuk merawat tujuh anak seorang diri. Namun, di balik bayang-bayang duka itu, Mohan tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan berkomitmen untuk meraih cita-cita.

Dari Sigli ke Aceh: Mohan Dinata, Kisah Kader HMI yang Menginspirasi

Perjuangan Mohan dimulai sejak usia dini. Dibesarkan oleh ibunya yang gigih, dia belajar untuk berdagang sembari sekolah dan mengaji. Dengan ketekunan dan semangat pantang menyerah, Mohan menamatkan pendidikannya dari SDN 1 Beureunuen hingga SMKN 2 Sigli. Semangatnya untuk berkontribusi terus tumbuh ketika dia melanjutkan studi S1 di Universitas Jabal Ghafur.

Aktivitasnya di kampus tidak hanya terbatas pada akademik. Mohan terlibat dalam berbagai organisasi, termasuk Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen dan Pemerintah Mahasiswa. Namun, panggilan jiwa untuk bergerak di ranah organisasi mahasiswa membawanya kepada HMI, di mana dia menemukan makna yang lebih dalam dari perjuangan dan pengabdian.

Kisah Mohan dengan HMI bukan hanya sebatas keanggotaan biasa. Dia menapaki berbagai jenjang training, dari LK1 hingga LK3, dengan tekad untuk memperbaiki dan menyempurnakan dirinya sebagai kader HMI. Pengalaman pahit saat mengambil jenjang SC di Cabang Ciputat menjadi titik balik baginya. Meskipun terhuyung-huyung, Mohan bangkit dengan semangat baru untuk menjadikan dirinya sebagai instruktur muda di Cabang Sigli.

Namun, kisah Mohan tidak hanya sebatas perjalanan pribadi. Dia menemukan hubungan yang menggetarkan hatinya dengan sejarah keluarganya yang terkait erat dengan HMI. Penemuan bahwa almarhum ayahnya juga seorang kader HMI membuka mata Mohan akan warisan dan tanggung jawab yang diembannya.

Dorongan dari dalam hati untuk terus berkontribusi bagi HMI semakin menguat. Mohan merasa bahwa panggilan jiwa organisasi ini telah mengalir dalam darahnya, dan dia bertekad untuk menjaga dan mewariskannya dengan baik. Dukungan dari keluarga dan saudara dekatnya semakin mempertegas tekadnya.

Mohan Dinata Mengusung Inklusi dalam Pemimpinan Badko HMI Aceh

Puncak perjalanan Mohan dalam HMI adalah ketika dia memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Badan Koordinasi HMI Aceh pada Musda ke-15 tahun 2024. Visinya untuk membawa konsep inklusivitas ke dalam organisasi, melibatkan semua kalangan tanpa terkecuali, mencerminkan semangatnya untuk memperkuat dan menyatukan HMI.

Dengan tagline "HMI Inklusif", Mohan berkomitmen untuk membuat HMI menjadi organisasi yang dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat. Dia percaya bahwa HMI harus menjadi garda terdepan dalam melindungi dan melayani masyarakat, tanpa terpaku pada elitisme.

Inklusi ke-ilmuan, ke-Islaman, dan ke-bangsaan menjadi pijakan utama dalam visi Mohan untuk HMI. Dia meyakini bahwa dengan memperluas wawasan, memperdalam pemahaman agama, dan memperkuat rasa persatuan sebagai bangsa, HMI dapat menjadi kekuatan yang lebih besar dalam melayani masyarakat.

Halaman:

Editor: Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah