Pertamina Tidak Naikkan Harga BBM Non Subsidi Meski Ada Tren Kenaikan Harga Minyak Mentah Dunia

- 3 Februari 2024, 14:19 WIB
Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertaltine ke sepeda motor di salah satu SPBU di Ternate, Maluku Utara, Jumat (19/1/2024). PT Pertamina (Persero) berencana melanjutkan program Langit Biru tahap II dengan menaikkan kadar oktan BBM subsidi dari RON 90 menjadi RON 92 melalui produk baru Pertamax Green 92 untuk menggantikan Pertalite guna mencapai nol emisi karbon di 2060
Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertaltine ke sepeda motor di salah satu SPBU di Ternate, Maluku Utara, Jumat (19/1/2024). PT Pertamina (Persero) berencana melanjutkan program Langit Biru tahap II dengan menaikkan kadar oktan BBM subsidi dari RON 90 menjadi RON 92 melalui produk baru Pertamax Green 92 untuk menggantikan Pertalite guna mencapai nol emisi karbon di 2060 /ANDRI SAPUTRA/ANTARA FOTO

Kilasaceh.com - Dalam menghadapi tren kenaikan harga minyak mentah dunia dan nilai tukar yang tidak menentu di Februari 2024, PT Pertamina (Persero) telah mengambil keputusan menarik dengan tidak menaikkan harga seluruh jenis bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi.

Berita ini didasarkan pada Ketentuan Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022, yang menunjukkan bahwa operator migas sudah menyesuaikan harga BBM di SPBU pada 1 Februari 2024. Namun, yang menarik adalah bahwa Pertamina sebagai operator utama tidak mengikuti langkah tersebut.

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, menjelaskan bahwa keputusan ini didasarkan pada upaya efisiensi yang telah dijalankan oleh perusahaan melalui digitalisasi terintegrasi pada semua lapisan bisnis mereka. Hal ini memungkinkan Pertamina untuk memberikan harga terbaik kepada masyarakat.

"Dengan digitalisasi ini, kami bisa mengubah cara kerja dan menciptakan nilai dalam bentuk optimasi biaya sehingga Pertamina dapat menyediakan BBM dengan harga terbaik," ucap Nicke.

Baca Juga: Harga BBM Non Subsidi Pertamina Turun

Harga BBM non-subsidi sendiri bersifat fluktuatif, mengikuti perubahan komponen seperti harga minyak mentah dan nilai kurs, termasuk kondisi sosial ekonomi masyarakat. Meskipun begitu, Pertamina tetap menjaga harga BBM di SPBU mereka tetap kompetitif, mempertimbangkan daya beli masyarakat.

"Harga BBM di SPBU Pertamina lebih kompetitif. Sebagai BUMN, dalam penetapan harga BBM non-subsidi, kami tetap mempertimbangkan banyak aspek, termasuk daya beli masyarakat," ujar Nicke.

Menteri BUMN, Erick Thohir, memberikan dukungan penuh terhadap keputusan Pertamina. Meskipun harga di SPBU kompetitor lain sudah naik, Pertamina memilih untuk mempertahankan stabilitas dan daya beli masyarakat.

"Keputusan Pertamina tidak menaikkan harga BBM tentu baik untuk menjaga stabilitas dan daya beli masyarakat. Inilah peran BUMN kepada masyarakat," kata Erick.

Baca Juga: Mulai Hari Ini Penurunan Harga BBM oleh Pertamina Meringankan Beban Konsumen di Seluruh Indonesia

Halaman:

Editor: Kutar Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah