Menyiapkan Kendaraan Menuju Keabadian Akhirat

- 4 Juni 2024, 08:00 WIB
Muhammad Agil, Mahasiswa Prodi KPI FDK UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Muhammad Agil, Mahasiswa Prodi KPI FDK UIN Ar-Raniry Banda Aceh /Ist/

Kilasaceh.com - Kendaraan (dari dalam Bahasa latin: Vehiculum) adalah mesin tranfortasi. untuk mengangkut orang atau barang. Sedangkan menurut istilah adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri atas kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor. Melalui pengertian bahasa dan istilah dapat disimpulkan kendaraan adalah sarana untuk mencapai suatu tujuan.

Dilansir dari data BPS (Badan Pusat Statistik) saat ini populasi penduduk Indonesia diperkirakan sudah mencapai 277.534.122 jiwa. Sedangkan populasi kendaraan  di Indonesia menurut Korlantas Polri mencapai 162.419.050 unit. Melalui kedua data tersebut penulis ingin membandingkan dan menyimpulkan bahwa hampir 58% penduduk Indonesia memiliki kendaraan masing masing.  Hal tersebut menunjukkan bahwa antusiasme penduduk Indonesia dalam memiliki kendaraan sudah sangat banyak.

Relevansi atau keterkaitan kendaraan dunia dan qurban memiliki makna yang nyaris sama, jika di dunia kendaraan membantu manusia berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan lebih cepat, nyaman, dan efisien. Qurban dalam Islam dianggap sebagai kendaraan atau sarana untuk mencapai keberkahan dan keberlimpahan di akhirat. Seperti halnya kendaraan di dunia membantu manusia mencapai tujuan fisiknya, qurban membantu manusia mencapai kebahagiaan dan keberkahan di akhirat dan sarana penting perwujudan pendekatan diri seorang hamba dengan Allah SWT.

Melalui data menunjukkan populasi penduduk Indonesia sudah hampir 58% yang memiliki kendaraan, hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat untuk memiliki kendaraan sangat tinggi. Jika masyarakat, khususnya umat muslim menerapkan antusiasme memiliki kendaraan didunia sama pentingnya untuk kendaraan di akhirat, maka antusiasme qurban akan sama banykanya seperti antusiasme dalam memiliki kendaraan didunia. Saat ini segelintir masyarakat, khususnya umat muslim hanya mementingkan kendaraan di dunia, namun mereka sering menyampingkan Qurban yang merupakan kendaraan saat di hari akhir nanti.

Qurban Dalam Pandangan Islam

Qurban merupakan salah satu praktik ibadah dalam agama Islam yang memiliki kedalaman makna serta keutamaan yang tinggi. Dalam pandangan agama Islam, qurban mengandung nilai-nilai pengorbanan, kepedulian terhadap sesama, dan ketaatan kepada Allah SWT.

Dalam Al-Qur'an Surah Al-Kautsar (108:2), Allah SWT berfirman, "Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah." Ayat ini menegaskan pentingnya berkurban sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada Allah SWT. Dengan mengorbankan hewan yang bernilai bagi mereka, umat Muslim menunjukkan ketaatan dan rasa syukur mereka kepada-Nya.

Selain itu, qurban juga mengandung nilai-nilai kepedulian terhadap sesama. Ketika seseorang berkurban, daging hewan qurban tersebut akan dibagikan kepada yang membutuhkan, baik kepada fakir miskin, yatim piatu, atau orang-orang yang kurang mampu. Hal ini sesuai dengan ajaran agama Islam yang mendorong umatnya untuk saling membantu dan berbagi rezeki kepada sesama. Dalam Surat Al-Hajj (22:28), Allah SWT berfirman, "Supaya mereka menyaksikan manfaat bagi diri mereka sendiri dan menyebut nama Allah pada hari yang terkenal atas rezeki yang telah Dia berikan kepada mereka, binatang ternak. Maka makanlah di antara binatang-binatang ternak itu dan berilah makan yang sangat fakir dan miskin."

Selanjutnya Al-Qur'an, hadis-hadis Rasulullah SAW juga memberikan pedoman tentang pelaksanaan qurban. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda, "Tiada amal yang dilakukan pada hari-hari tertentu yang lebih dicintai oleh Allah daripada amal yang dilakukan pada hari-hari ini," para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?" Rasulullah SAW menjawab, "Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali seorang lelaki keluar dengan jiwanya dan harta benda nya tetap tak kembali." Maka dari penjelasan tersebut dapat kita simpul kan bahwa  qurban dalam pandangan agama Islam adalah ibadah yang mengandung makna pengorbanan, kepedulian terhadap sesama, dan ketaatan kepada Allah SWT. Dalam melaksanakan qurban, umat Muslim dianjurkan untuk menyadari nilai-nilai tersebut dan menjalankan ibadah ini dengan ikhlas serta penuh kecintaan kepada Allah SWT.

Keteladanan Qurban

Asal usul qurban dapat ditelusuri dari kisah yang terdapat dalam Al-Qur'an tentang Nabi Ibrahim AS (Abraham) dan putranya, Nabi Ismail AS (Ishmael). Kisah ini dikenal sebagai kisah pengorbanan (qurban) yang diabadikan dalam agama Islam sebagai salah satu aspek penting dalam ibadah. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menceritakan tentang pengorbanan yang diuji kepada Nabi Ibrahim AS dalam surat As-Shaffat (37:102-107). Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya, Nabi Ismail, sebagai tanda kesetiaan dan ketaatan kepada-Nya. Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dengan penuh ketaatan dan kepasrahan menjalankan perintah Allah tersebut, namun di saat yang kritis, Allah menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba untuk dikurbankan sebagai pengganti.

Kisah ini menggambarkan kesediaan Nabi Ibrahim AS untuk mengorbankan yang paling dicintainya sebagai bukti kesetiaan dan ketaatannya kepada Allah SWT. Dari sini, qurban menjadi sebuah amalan yang dijadikan teladan bagi umat Islam dalam mengekspresikan ketaatan, pengorbanan, dan kepatuhan kepada Allah SWT.

Hikmah Qurban dan Motivasi Terhadap Umat Muslim

Qurban adalah salah satu praktik penting dalam Islam yang memiliki banyak hikmah dan pelajaran berharga. Praktik qurban mengajarkan umat Muslim tentang pengorbanan, rasa berserah diri kepada Allah, dan kepedulian terhadap sesama.

Dalam konteks qurban, kita mengorbankan hewan tertentu, seperti sapi, kambing, atau domba, sebagai tanda ketaatan kepada Allah. Tindakan ini mencerminkan kesediaan kita untuk mengorbankan sesuatu yang berharga bagi kita demi mendekatkan diri kepada-Nya. Dalam proses ini, kita belajar untuk melepaskan rasa egoisme dan keserakahan kita, serta meningkatkan rasa empati terhadap orang-orang yang kurang beruntung.

Salah satu motivasi utama di balik qurban adalah pemahaman bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara, sedangkan kehidupan akhirat adalah yang abadi. Dengan mengorbankan sesuatu di dunia ini, kita diingatkan bahwa yang sebenarnya penting adalah persiapan untuk kehidupan di akhirat. Ini mengajarkan kita untuk tidak terlalu terpaku pada harta benda dan kekayaan duniawi, melainkan untuk fokus pada investasi yang lebih bernilai di akhirat. Praktik qurban juga mengajarkan kita tentang kepedulian terhadap sesama. Dengan membagikan daging qurban kepada orang-orang yang membutuhkan, kita mengembangkan sikap empati dan kepedulian terhadap mereka yang kurang beruntung. Ini merupakan bentuk nyata dari ajaran Islam tentang berbagi rezeki dan membantu sesama manusia. Jadi, melalui praktik qurban, umat Muslim diingatkan untuk memprioritaskan nilai-nilai spiritual dan persiapan untuk kehidupan di akhirat, sambil tetap memperhatikan kesejahteraan sesama manusia di dunia ini.

Setiap langkah kita di dunia ini adalah bagian dari perjalanan menuju kehidupan akhirat. Seperti kendaraan yang membawa kita dari satu tempat ke tempat lain di dunia, ibadah berqurban menjadi salah satu kendaraan yang mengantarkan kita lebih dekat kepada Allah dan membawa kita ke kehidupan yang lebih bermakna di akhirat.

Melalui ibadah berqurban, kita tidak hanya menyucikan diri dari keserakahan dan keegoisan, tetapi juga menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah atas segala karunia yang telah diberikan-Nya kepada kita. Setiap potongan daging kurban adalah simbol dari pengorbanan dan kepedulian kita terhadap sesama.

Jangan lewatkan kesempatan emas ini untuk meningkatkan kendaraan kita menuju akhirat. Dengan setiap qurban yang kita lakukan, kita memperkuat ikatan kita dengan Allah, meningkatkan keberkahan dalam hidup kita, dan memberikan manfaat kepada sesama yang membutuhkan. Ingatlah, setiap langkah kecil menuju kebaikan adalah langkah besar dalam perjalanan kita menuju kehidupan abadi di akhirat. Jadikan ibadah berqurban sebagai salah satu sarana utama untuk meraih keberkahan dan kebahagiaan yang abadi di sisi Allah.***

 

Penulis Opini:

Muhammad Agil, Mahasiswa Prodi KPI FDK UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Editor: Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah