Petani Aceh Besar Dukung PON 2024 Namun Hadapi Kendala Perubahan Masa Tanam

- 3 April 2024, 12:00 WIB
Shiyamusyamsi Ketua Kelompok Tani Al Falah Aceh Besar
Shiyamusyamsi Ketua Kelompok Tani Al Falah Aceh Besar /Pemkab Aceh Besar/

Kilasaceh.com - Petani di wilayah Aceh Besar menyatakan dukungan mereka terhadap pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2024 yang akan diselenggarakan di Aceh dan Sumatera Utara pada bulan September mendatang. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Kelompok Tani Al Falah Shiyamusyamsi, yang menekankan pentingnya menjaga keberlangsungan event olahraga bergengsi ini.

Dalam sebuah pernyataan yang dilontarkan pada Selasa, 2 April 2024, Syamsi mengungkapkan bahwa para petani di Aceh Besar dengan tulus menyambut baik acara PON ini, terutama karena Aceh menjadi tuan rumah. Menurutnya, kesuksesan acara ini akan mencerminkan martabat daerah mereka di mata tamu, sehingga mereka siap menyambut kedatangan para atlet dan tamu dengan baik.

Kendala Masa Tanam: Dampak PON 2024 Terhadap Petani Aceh Besar

Namun, dukungan tersebut disertai dengan kendala yang dihadapi terkait permintaan perubahan masa tanam padi. Surat dari Panitia PON Aceh-Sumut, yang dikeluarkan pada 27 November 2023, meminta kepada Pj Bupati Aceh Besar agar menunda penanaman padi mulai bulan Mei hingga September 2024 atau hingga berakhirnya PON. Permintaan ini disebabkan oleh lokasi venuenya yang berada di Waduk Keliling Gampong Bak Sukon, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar, yang membutuhkan menjaga ketinggian permukaan air waduk.

Syamsi menyampaikan bahwa para petani tidak dapat memastikan apakah akan melakukan perubahan masa tanam sesuai dengan permintaan tersebut. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan sumber air untuk pertanian, terutama bagi petani yang bergantung pada aliran dari waduk. Ia menjelaskan bahwa area yang menggunakan air dari waduk tidaklah luas, dan sumber air lainnya seperti tadah hujan dan sumur bor juga dimanfaatkan, terutama selama musim kemarau.

"Sumber air untuk pertanian tidak begitu luas yang berasal dari waduk keliling, ada yang tadah hujan hingga pompanisasi sumur bor," ujar Syamsi.

Menjaga Tradisi Pertanian: Tantangan Petani Aceh Besar di Tengah PON 2024

Dengan demikian, permintaan perubahan masa tanam yang dilakukan oleh panitia PON dapat memberikan dampak yang merugikan bagi para petani di wilayah tersebut. Kendala ini juga menciptakan dilema bagi mereka, antara mendukung event olahraga nasional atau menjaga keberlangsungan mata pencaharian mereka.

Sebelumnya, banyak pihak yang merespons terkait usulan pergeseran masa tanam ini. Salah satunya adalah Sekjend Ikatan Pemuda Aceh Besar, M. Ali, yang menilai bahwa perubahan yang terlalu lama akan sangat merugikan petani. Ali meminta kepada Pj Bupati Aceh Besar untuk merespons surat tersebut dengan bijak, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap para petani yang bergantung pada penanaman padi.

Kendati demikian, perubahan masa tanam tidak hanya menjadi masalah bagi para petani di Aceh Besar. Dampaknya juga meluas hingga kepada sektor ekonomi dan pangan. Pertanian padi merupakan salah satu sektor ekonomi utama di Aceh, dan perubahan masa tanam dapat berdampak negatif terhadap produksi padi dan kesejahteraan petani secara keseluruhan.

Menanggapi hal ini, pemerintah setempat diharapkan untuk dapat menemukan solusi yang dapat memenuhi kepentingan semua pihak. Perlunya dialog dan komunikasi yang baik antara pemerintah, panitia PON, dan para petani agar dapat mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi semua pihak.

Halaman:

Editor: Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah