Network
Kilasaceh.com - Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia semakin mendekat, dan Tim U-17 Indonesia telah menjalani tiga pekan training camp yang intens di Jerman sebagai bagian dari persiapan mereka. Training camp ini telah menjadi rutinitas ketat yang dilakukan oleh para pemain Garuda Muda, yang bertujuan untuk memaksimalkan potensi mereka di turnamen besar ini.
Selama masa persiapan mereka, para pemain telah menjalani berbagai uji coba dengan hasil yang bervariasi. Selain melatih kemampuan taktikal, aspek penting lainnya yang diperhatikan adalah asupan makanan yang mereka konsumsi. Dokter tim, Dicky Mohammad Shofwan, telah merancang menu makanan yang sesuai dengan kebutuhan para pemain selama berada di Jerman.
Melansir dari akun PSSI, menurut Dicky, menu makanan telah dirinci berdasarkan waktu makan, dengan pertimbangan aktivitas fisik yang akan dijalani pemain. "Untuk sarapan, makanan dengan karbohidrat tinggi, karena pemain akan menjalani latihan pagi. Saat makan siang, mereka disarankan untuk mengonsumsi karbohidrat, protein, dan serat dengan seimbang. Sedangkan untuk makan malam, pemain dianjurkan untuk mengonsumsi makanan rendah karbohidrat namun tinggi protein sebagai bagian dari proses pemulihan," ujarnya. Minggu, 15 Oktober 2023.
Keamanan makanan di Jerman juga menjadi faktor penting. Metode masak Eropa yang seringkali melibatkan direbus dan grill menjadikan makanan di Jerman terbilang aman karena minimnya penggunaan bumbu berlebihan dan lemak dalam makanan.
Selama masa pemusatan latihan, komposisi tubuh para pemain secara rutin dipantau, khususnya massa otot dan lemak tubuh. Hasil tes ini menjadi pedoman bagi tim pelatih untuk mengatur asupan makanan para pemain, sehingga mereka dapat mencapai performa terbaik di lapangan.
"Biasanya, kita melakukan tes komposisi tubuh dua minggu sekali. Dari hasil itu, kita bisa mengetahui apa yang perlu diperbaiki, terutama dalam hal massa otot dan lemak tubuh para pemain," tambahnya.**
