Menelusuri Jejak Sejarah dan Keagungan Spiritual di Pidie Jaya

- 9 Juni 2024, 16:00 WIB
Benteng Kuta Batee - Menelusuri Jejak Sejarah dan Keagungan Spiritual di Pidie Jaya
Benteng Kuta Batee - Menelusuri Jejak Sejarah dan Keagungan Spiritual di Pidie Jaya /instagram/@helzami

Kilasaceh.com - Aceh, sebuah tanah yang kaya akan sejarah dan kekayaan budaya yang memikat. Di antara gemerlapnya keindahan alamnya, tersembunyi warisan-warisan bersejarah dan keagungan spiritual yang tak ternilai. Salah satu tempat yang patut dikunjungi untuk menggali kedalaman sejarah dan keindahan spiritual adalah Pidie Jaya.

Berada di ujung barat laut Provinsi Aceh, Pidie Jaya menawarkan lebih dari sekadar pemandangan alam yang memukau. Di tengah gemerlapnya kehidupan modern, kawasan ini menyimpan jejak-jejak masa lalu yang menggugah jiwa dan pikiran.

Masjid Kuta Batee Meureudu: Pusaka Sejarah di Tengah Kota

Salah satu destinasi religi yang patut dikunjungi di Pidie Jaya adalah Masjid Kuta Batee Meureudu. Masjid yang megah ini tak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga saksi bisu dari kejayaan masa lalu. Dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1620 M, masjid ini menggambarkan keagungan arsitektur dan kekuatan spiritual pada zamannya. Meskipun telah berusia ratusan tahun, namun Masjid Kuta Batee Meureudu masih tegak kokoh, memberikan pesan akan keabadian nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya.

Namun, cerita mengenai masjid ini tidak berhenti di situ. Pada tahun 1963, masjid ini mengalami pemugaran dan berganti nama menjadi Masjid Iskandar Muda Kuta Batee. Meskipun mengalami berbagai perubahan, namun kehadiran masjid ini tetap memancarkan aura keagungan dan ketenangan bagi siapa pun yang mengunjunginya. Bagi mereka yang mencari kedamaian spiritual atau sekadar ingin belajar sejarah, Masjid Kuta Batee Meureudu adalah tempat yang sempurna.

Benteng Kuta Batee: Benteng Perlawanan yang Elok

Setelah merasakan kedamaian spiritual di Masjid Kuta Batee Meureudu, perjalanan selanjutnya bisa dilanjutkan ke Benteng Kuta Batee. Benteng yang juga dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1620 M ini, menawarkan pengalaman yang unik bagi para pengunjungnya. Meskipun kondisinya mungkin tidak sepenuhnya terawat, namun keindahan dan pesona sejarah yang tersemat di dalamnya tetap membuatnya layak untuk dikunjungi.

Dulu, benteng ini berfungsi sebagai pertahanan yang kuat, dibangun dengan batu dan campuran putih telur dengan tepung ketan sebagai perekat. Melalui benteng ini, kita dapat membayangkan bagaimana keberanian para pejuang masa lalu dalam mempertahankan wilayah mereka. Dengan latar belakang pemandangan yang memukau, Benteng Kuta Batee menjadi spot yang ideal untuk berfoto dan mengabadikan momen berharga selama perjalanan.

Namun, tak hanya keindahan alam dan sejarah yang dapat ditemukan di Pidie Jaya. Di tengah-tengah perjalanan menuju makam pahlawan, mata akan disuguhi oleh keindahan alam yang memukau, mengingatkan kita akan betapa beragamnya keajaiban alam yang dimiliki Aceh.

Kuburan Malem Dagang: Mengenang Jasa-Jasa Pahlawan Aceh

Tiba di Kuburan Malem Dagang, kita akan disambut oleh kesunyian yang hening, di mana hanya suara angin yang menggema di antara pepohonan dan rerumputan yang menghiasi sekitar kuburan. Tempat ini merupakan penghormatan bagi salah satu pahlawan Aceh yang berperan besar dalam sejarah perjuangan melawan penjajah di Indonesia.

Malem Dagang, panglima besar yang diangkat oleh Sultan Iskandar Muda, dikenal karena keberaniannya dalam menyerang Semenanjung Malaka. Makamnya yang sederhana menjadi tempat ziarah bagi mereka yang ingin mengenang jasa-jasanya dan belajar dari sejarah. Di sini, kita bisa merenungkan betapa besar pengorbanan para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan dan martabat bangsa.

Halaman:

Editor: Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah