Network
Kilasaceh.com - Dalam sebuah kunjungan yang sarat makna dan spiritualitas, Penjabat Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, menghadiri perayaan Hari Jadi Kabupaten Aceh Singkil yang ke-25. Acara ini tidak hanya menjadi momentum untuk memperingati perjalanan panjang Kabupaten Aceh Singkil, tetapi juga menjadi kesempatan bagi Gubernur Bustami Hamzah untuk mengenang dan menghormati warisan budaya dan spiritualitas yang kental di daerah tersebut.
Ziarah Gubernur Aceh ke Makam Syekh Ali Al Fansyuri di Aceh Singkil
Perayaan dimulai dengan upacara di halaman Kantor Bupati Singkil, di mana Gubernur Hamzah, didampingi oleh Isteri serta Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Zulfadli dan Penjabat Bupati Aceh Singkil Azmi, bertindak sebagai Inspektur Upacara. Setelah acara resmi selesai, Gubernur beserta rombongan berziarah ke makam Syekh Ali Al Fansyuri, ayahanda dari ulama besar Syekh Abdurrauf As-Singkili.
Perjalanan ziarah tidaklah mudah, mengharuskan mereka menempuh perjalanan sekitar 45 menit dari Kota Singkil dan menyeberangi Sungai Simpang Kanan menggunakan "perahu raja". Meskipun menantang, suasana di atas perahu dipenuhi dengan keceriaan, yang kemudian berubah menjadi hening dan khidmat saat mereka tiba di lokasi makam Syekh Ali Al Fansyuri.
Di sana, Gubernur Hamzah bersama rombongan menyelenggarakan dzikir dan doa yang dipimpin oleh Ustad Azwar Ramnur. Sebelumnya, mereka mendengarkan penjelasan singkat tentang perjalanan dakwah Syekh Ali Fansuri dari Wanhar Lingga. Dalam momen yang penuh makna ini, Gubernur Hamzah menyampaikan rasa terima kasih kepada Penjabat Bupati Aceh Singkil yang telah mengantarkan mereka untuk berziarah ke makam tersebut.
Dalam sambutannya, Gubernur Bustami Hamzah menggarisbawahi pentingnya menghormati dan memahami sejarah serta spiritualitas daerah. Ia menekankan bahwa ziarah ini bukan hanya sebagai kunjungan seremonial, tetapi juga sebagai napak tilas yang mengingatkan kita akan perjalanan spiritual dan sejarah Aceh Singkil di masa lalu.
Gubernur Hamzah Mengajak Semua Pihak untuk Menjadikan Sejarah Sebagai Pijakan dalam Pembangunan Daerah
Lebih lanjut, Gubernur Hamzah mengajak semua pihak untuk menjadikan sejarah sebagai pijakan dalam pembangunan daerah. Dengan niat tulus, komitmen bersama, dan kekompakan, ia yakin bahwa Aceh Singkil dapat mencapai kemajuan yang lebih baik dan mewujudkan cita-cita para leluhur.
Sebagai bagian dari perayaan Hari Jadi Kabupaten Aceh Singkil yang ke-25, kunjungan Gubernur Bustami Hamzah ini tidak hanya meninggalkan kesan seremonial biasa, tetapi juga menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pelestarian dan penghargaan terhadap budaya dan spiritualitas lokal. Dengan langkah-langkah seperti ini, diharapkan kebanggaan atas identitas budaya Aceh Singkil dapat semakin diperkuat dan dilestarikan untuk generasi yang akan datang.***
