Bank Syariah Indonesia Cetak Rekor Laba Rp1,71 Triliun di Kuartal Pertama 2024

- 2 Mei 2024, 12:00 WIB
Koferensi pers paparan kinerja Triwulan I 2024 PT Bank Syariah Indonesia
Koferensi pers paparan kinerja Triwulan I 2024 PT Bank Syariah Indonesia /BSI/

Kilasaceh.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil mencatat kinerja yang mengesankan pada kuartal pertama tahun 2024. Meskipun dihadapkan pada tantangan ekonomi global yang fluktuatif, BSI berhasil mencetak laba sebesar Rp1,71 triliun. Prestasi ini menandai kesuksesan bank dalam menghadapi dinamika pasar yang tidak pasti.

Menurut Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, pencapaian positif ini didorong oleh beberapa faktor kunci. Pertumbuhan dana murah dan konsistensi dalam fungsi intermediasi menjadi pilar utama kesuksesan tersebut. Dalam pernyataannya, Hery Gunardi menyampaikan rasa syukur atas kinerja yang impresif di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Pencapaian positif BSI juga tercermin dalam pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), yang mencapai Rp297 triliun, tumbuh sebesar 10,43% (yoy). Dana murah mendominasi, dengan tabungan tumbuh 8,75% dan giro tumbuh hingga 10,52%. Posisi BSI yang mencapai peringkat 5 secara nasional dalam penghimpunan Tabungan menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan bank ini.

BSI Raih Pertumbuhan Dana Murah dan Pembiayaan 15,89%

Dari segi intermediasi, penyaluran pembiayaan BSI pada kuartal pertama 2024 mencapai Rp247 triliun, meningkat 15,89% (yoy). Sekitar 54,62% di antaranya disalurkan pada segmen consumer, sementara sisanya dialokasikan ke segmen wholesale dan retail. Pembiayaan terbesar pada segmen consumer diperuntukkan untuk pembiayaan griya, mitraguna, pensiun, bisnis emas, oto, cicil emas, dan hasanah card. BSI juga telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan, terutama untuk sektor UMKM, sustainable agriculture, energi terbarukan, dan proyek hijau lainnya.

Hery Gunardi menegaskan komitmen BSI untuk terus menunjukkan pertumbuhan positif dengan kualitas yang sehat. Data keuangan pada kuartal pertama 2024 mencatat aset sebesar Rp358 triliun, tumbuh 14,25%, dengan Return On Asset (ROA) sebesar 2,51%, return on equity (ROE) 18,30%, financing to deposit ratio (FDR) sebesar 83,05%, non-performing financing (NPF) gross 2,01%, dan cash coverage 196,61%.

BSI Mengalami Lonjakan Penggunaan Layanan Digital

Selain itu, BSI juga mengalami lonjakan penggunaan layanan digital. Peningkatan layanan digital ini tidak hanya bertujuan untuk memudahkan akses masyarakat terhadap layanan perbankan syariah, tetapi juga sebagai langkah menuju level beyond sharia banking. Pada Maret 2024, jumlah pengguna BSI Mobile melonjak 29,35% (yoy) menjadi 6,70 juta orang. Jumlah transaksi mencapai 118,5 juta dengan volume transaksi mencapai Rp145,1 triliun.

Tidak hanya itu, jumlah nasabah yang membuka rekening secara online juga mencapai 93,6% dari nasabah baru BSI hingga Maret 2024. BSI juga meningkatkan infrastruktur pembayaran dengan meningkatkan jumlah merchant QRIS hingga mencapai 320 ribu, naik 80,84% dari periode sebelumnya. Total transaksi QRIS mencapai 5,85 juta senilai Rp551 miliar.

BSI Perluas Jaringan Agen hingga 91 Ribu di Seluruh Indonesia

Untuk menjangkau masyarakat yang belum terakses oleh layanan bank dan sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi mikro, BSI terus memperluas jaringan BSI Agen. Hingga Maret 2024, jumlah BSI agen mencapai 91 ribu dengan total 5,7 juta transaksi dan volume sebesar Rp13,2 triliun.

Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSI juga turut berkontribusi dalam kegiatan berkelanjutan, termasuk dalam upaya pengurangan emisi karbon. Salah satu implementasi nyata adalah penyediaan 50 titik mesin RVM (Reverse Vending Machine) di seluruh Indonesia. Inisiatif ini telah berhasil mengurangi emisi karbon sebanyak 147,9 ton CO2eq dan mendaur ulang 27,9 ton limbah plastik.

Halaman:

Editor: Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah