Memahami Signifikasi Malam Lailatul Qadar Melalui Tiga Makna Kata 'Qadar'

- 3 April 2024, 11:00 WIB
Ilustrasi malam lailatul qadar
Ilustrasi malam lailatul qadar /pexels.com/David Kanigan/

Kilasaceh.com – Malam Lailatul Qadar terus menjadi titik fokus umat Muslim di seluruh dunia, yang dipandang sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Dalam rangka memahami keistimewaan dan signifikansi malam tersebut, penting untuk menelusuri makna kata 'qadar', yang mengandung tiga dimensi penting dalam konteks Lailatul Qadar.

Muhammad Quraish Shihab Ungkap Makna Dalam Malam Lailatul Qadar: Tiga Dimensi Kata 'Qadar'

Muhammad Quraish Shihab, seorang ulama yang dikenal karena karya-karyanya yang mendalam dalam memahami Al-Quran, menyoroti makna 'qadar' dalam bukunya yang terkenal, "Membumikan Al-Quran". Dalam pandangannya, 'qadar' bukanlah sekadar kata biasa, tetapi membawa tiga makna penting yang membuka pintu pemahaman yang lebih dalam terhadap malam Lailatul Qadar.

Pertama-tama, 'qadar' menunjukkan pada penetapan atau pengaturan. Shihab menjelaskan bahwa Lailatul Qadar adalah malam di mana Allah SWT menetapkan takdir bagi seluruh umat manusia. Ini sesuai dengan ayat dalam Al-Quran, Surat Ad-Dukhan ayat 3, yang menyatakan keberadaan malam tersebut sebagai waktu di mana Allah menentukan takdir selama setahun. Malam ini juga dianggap sebagai saat ketika Allah mengatur dan menetapkan rencana bagi Nabi Muhammad SAW, memberikan arah bagi umat manusia.

Menurut Shihab, pemahaman ini mengandung implikasi yang dalam tentang bagaimana Allah SWT memandang perjalanan hidup manusia. Ia mengajak umat Muslim untuk merenungkan kebesaran dan kebijaksanaan Allah yang termanifestasi dalam malam Lailatul Qadar.

Kedua, 'qadar' juga memiliki makna kemuliaan. Lailatul Qadar dianggap sebagai malam yang penuh dengan kemuliaan, karena dipilih sebagai saat turunnya Al-Quran dan menjadi titik awal dari segala kemuliaan yang dapat dicapai oleh manusia. Ayat dalam Al-Quran, Surat Al-An'am ayat 91, menegaskan pentingnya memuliakan Allah sebagaimana mestinya, menyoroti kurangnya penghargaan kaum musyrik terhadap-Nya.

Dalam penafsiran Shihab, malam Lailatul Qadar mengajarkan kepada umat Muslim tentang pentingnya memuliakan Allah dalam segala hal. Ia menekankan bahwa malam tersebut mengingatkan manusia akan keagungan penciptaannya dan bahwa manusia harus mengabdikan diri mereka kepada-Nya dengan penuh penghormatan.

Yang ketiga, 'qadar' memiliki makna sempit. Malam Lailatul Qadar dikatakan sebagai malam yang sempit karena kehadiran banyak malaikat yang turun ke bumi, memadatkan ruang dan waktu dengan kehadiran mereka. Ini diungkapkan dalam Surat Al-Qadar yang menyatakan bahwa malaikat dan roh (Jibril) turun ke bumi dengan izin Allah untuk mengatur segala urusan.

Menurut Shihab, pemahaman tentang 'qadar' sebagai sesuatu yang sempit mengingatkan umat Muslim akan pentingnya menghargai waktu dan kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT. Ia menekankan bahwa malam Lailatul Qadar adalah waktu yang sangat berharga di mana umat Muslim harus memperbanyak ibadah dan amal kebaikan.

Signifikansi Makna 'Qadar' dalam Malam Lailatul Qadar

Dari penjelasan Muhammad Quraish Shihab, tergambarlah betapa pentingnya memahami makna 'qadar' dalam konteks malam Lailatul Qadar. Ketika umat Muslim memahami kedalaman makna kata tersebut, mereka dapat lebih menghargai keistimewaan dan keberkahan malam yang lebih baik dari seribu bulan ini.

Halaman:

Editor: Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah