Perjuangan Ula: Dari Panti Asuhan ke Kuliah di USM

- 26 Januari 2024, 20:40 WIB
Ula menjadi pengajar di TPQ Aneuk Nanggroe, sebuah tempat belajar Al-Quran bagi anak panti dan seluruh anak di kawasan Gue Gajah, Aceh Besar.
Ula menjadi pengajar di TPQ Aneuk Nanggroe, sebuah tempat belajar Al-Quran bagi anak panti dan seluruh anak di kawasan Gue Gajah, Aceh Besar. /BFLF/

Kilasaceh.com - Zahratul Ula, akrab disapa Ula, mungkin tak pernah membayangkan bahwa pendidikan tingginya akan menjadi kenyataan. Namun, berkat tekadnya yang kuat, semangat juang, dan dukungan dari berbagai pihak, Ula berhasil melangkah ke bangku kuliah dan meraih prestasi gemilang.

Perjalanan Ula dimulai setelah menamatkan Sekolah Menengah Atas (SMA). Keterbatasan ekonomi memaksa Ula untuk pulang kampung dan bekerja sebagai penjahit sarung bantal. Meskipun kisah ini bisa berakhir di sana, Ula memiliki impian untuk melanjutkan pendidikan. Sebuah impian yang akhirnya menjadi kenyataan berkat kerjasama antara Yayasan Blood For Life Foundation (BFLF) Kota Sabang dan Universitas Serambi Mekkah (USM).

Baca Juga: KAMMI Aceh Tenggara Dorong Jokowi Mundur dari Jabatan Presiden Jika Ingin Kampanye

Awalnya, beasiswa yang ditawarkan hanya untuk anak-anak Sabang. Tetapi, dengan upaya keras, Ula berhasil mendapatkan peluang ini. Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Rumoeh Seujahtera Aneuk Nanggroe (UPTD-RSAN) Dinas Sosial Aceh, Michael Octaviano, menyatakan, "Kita berusaha agar Ula mendapatkan fasilitas ini. Agar dia bisa kuliah seperti yang dirasakan oleh anak-anak lain."

Ula, yang berasal dari keluarga sederhana di Sigli, Kabupaten Pidie, kehilangan ayahnya, dan ibunya menjadi tulang punggung keluarga. Di tengah keterbatasan ekonomi, RSAN memberikan dukungan dengan menyediakan tempat tinggal untuk Ula selama menjadi mahasiswa. Michael Octaviano menjelaskan, "Dengan kesungguhan dan perjuangannya, Ula berhasil mendapat nilai terbaik. Ini sangat membahagiakan."

Meski memiliki jadwal kuliah yang padat, Ula tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk berbagi ilmu. Sebagai tanda bakti, Ula menjadi pengajar di TPQ Aneuk Nanggroe, tempat belajar Al-Quran bagi anak-anak panti dan anak-anak di kawasan Gue Gajah, Aceh Besar. Bakti ini dilakukan sebagai bentuk balas budi atas dukungan yang Ula terima selama ini.

"Penting bagi saya untuk memberi motivasi kepada anak-anak di RSAN agar memiliki rasa tanggung jawab, seperti yang ditanamkan pada diri saya," ungkap Ula.

Dalam wawancara, Ula mengakui bahwa perjalanan kuliahnya tidak selalu mulus. Kendala seperti terbatasnya jam operasional kendaraan umum transkutaraja menjadi salah satu tantangan. Namun, Ula tidak pernah menyerah. "Setiap perjalanan yang diusahakan harus dibarengi dengan rasa syukur. Intinya kita harus bersyukur dengan apa yang kita punya," ujarnya.

Baca Juga: Timnas Indonesia Gugur dengan Kepala Tegak, Meski Dikalahkan Jepang 1-3 di Piala Asia 2023

Halaman:

Editor: Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah