Aceh Percepat Pemasangan Pompanisasi untuk Hadapi Kekeringan dan El Nino

- 2 Juli 2024, 09:30 WIB
Sekda Aceh Azwardi membuka acara Percepatan Penyelesaian Kegiatan Optimasi Lahan Rawa, Pompanisasi dan Tumpang Sisip Padi Gogo di ruang serbaguna Kantor Gubernur Aceh, Senin 1 Juli 2024
Sekda Aceh Azwardi membuka acara Percepatan Penyelesaian Kegiatan Optimasi Lahan Rawa, Pompanisasi dan Tumpang Sisip Padi Gogo di ruang serbaguna Kantor Gubernur Aceh, Senin 1 Juli 2024 /Ist/

Kilasaceh.com - Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Azwardi, memimpin upaya percepatan pemasangan pompanisasi di lahan pertanian Aceh dalam menghadapi tantangan kekeringan yang semakin serius akibat fenomena El Nino. Dalam sebuah Rakor (rapat koordinasi) yang digelar pada Senin, 1 Juli 2024, di Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Aceh, Azwardi menyoroti pentingnya meningkatkan produksi pertanian sebagai respons terhadap perubahan iklim global yang telah mengancam stabilitas pangan di daerah ini.

Perubahan Iklim Ancam, Aceh Galakkan Pompanisasi untuk Stabilitas Pangan

Menurut Azwardi, realisasi pemasangan alat pompanisasi di Aceh masih jauh dari target yang telah ditetapkan. Dari total target 40.748 hektar, baru sekitar 14.105 hektar atau setara dengan 34,62% yang telah terealisasi. "Kondisi ini memerlukan perhatian serius dari seluruh pihak terkait, karena El Nino telah menyebabkan penurunan produksi pertanian dan kenaikan harga-harga pangan," ujar Azwardi dalam sambutannya.

Pompanisasi merupakan salah satu strategi kunci yang digalakkan oleh Kementerian Pertanian untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air dan mendukung pertumbuhan tanaman di tengah kondisi cuaca ekstrem. Program ini tidak hanya mencakup pemasangan pompa air tetapi juga optimasi lahan rawa dan pengembangan teknik tumpang sisi padi gogo di lahan-lahan yang ada di Aceh.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah, juga menyampaikan bahwa terdapat beberapa kendala dalam implementasi program ini. "Kami masih menemukan pompa yang belum terpasang di lapangan, serta kendala dalam pengadaan sarana pengendalian gulma untuk program tumpang sisi padi gogo di lahan kelapa dan sawit," ungkap Cut Huzaimah.

Rakor yang dihadiri oleh para kepala dinas kabupaten/kota yang membidangi pertanian dan perkebunan, serta para Danrem dan Dandim dari enam kabupaten/kota pelaksana program di Aceh, menegaskan komitmen bersama untuk memastikan semua pompa yang telah diterima segera dipasang dan dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung peningkatan produksi pertanian.

Azwardi Aceh Dorong Program Pompanisasi untuk Meningkatkan Produksi Pertanian

Pemerintah Aceh sendiri sangat mendukung program ini, mengingat perannya sebagai lumbung pangan nasional yang strategis. Azwardi menekankan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk mengatasi masalah sekarang tetapi juga untuk mempersiapkan Aceh menghadapi tantangan masa depan dalam menghadapi perubahan iklim global yang semakin nyata.

Sementara itu, para peserta Rakor juga membahas strategi untuk mengoptimalkan penggunaan lahan rawa dan mempertahankan keberlanjutan pertanian di Aceh. Dengan memanfaatkan teknologi dan sumber daya yang ada, mereka berkomitmen untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian dan memastikan bantuan yang diberikan dapat memberikan dampak maksimal bagi petani di daerah ini.

Upaya-upaya ini dilakukan sebagai bagian dari strategi nasional untuk mengurangi ketergantungan pada impor pangan dan meningkatkan ketahanan pangan di tingkat lokal. Kementerian Pertanian telah memberikan dukungan penuh terhadap implementasi program ini di Aceh, dengan harapan dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia yang menghadapi tantangan serupa.

Dengan demikian, Aceh tidak hanya akan tetap menjadi lumbung pangan nasional tetapi juga mampu menunjukkan ketangguhannya dalam menghadapi perubahan iklim global yang semakin kompleks.***

Editor: Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah