CERPEN Sinar Terakhir di Senja

- 2 Februari 2024, 06:30 WIB
Ilustrasi seorang gadis bernama Lintang
Ilustrasi seorang gadis bernama Lintang /pixabay/6601660/

Kilasaceh.com - Senja itu datang begitu pelan, menghiasi langit dengan warna-warna hangatnya. Di sebuah desa kecil bernama Serunai, hiduplah seorang gadis bernama Lintang. Gadis berusia 17 tahun ini memiliki mata yang penuh dengan keingintahuan, dan hati yang selalu merindukan keajaiban hidup.

Hari itu, Lintang sedang duduk di teras rumahnya, menatap langit senja yang memukau. Sebagai anak desa, Lintang sering mendengar cerita-cerita dari orang tua dan tetua desa tentang keajaiban yang tersembunyi di balik matahari terbenam.

Baca Juga: CERPEN Melodi Harapan di Balik Hening bagian 1

Tiba-tiba, datanglah seorang nenek tua ke rumah Lintang. Nenek itu membawa sebuah buku tua yang terikat rapat dengan tali merah. Dengan senyum lebar, nenek itu berkata, "Lintang, aku punya sesuatu untukmu."

Lintang yang penasaran segera mengambil buku tersebut. Nenek itu melanjutkan, "Di dalam buku ini terdapat kutipan-kutipan bijak yang akan membimbingmu dalam perjalanan hidup. Bacalah dengan hati yang lapang, dan kau akan menemukan sinar terakhir di senja hidupmu."

Lintang membuka buku tersebut dan mulai membaca kutipan-kutipan yang terpampang di halaman-halaman usangnya. Setiap kutipan mengandung kebijaksanaan dan inspirasi yang membuat Lintang semakin terpesona.

"Keberanian bukanlah ketiadaan ketakutan, melainkan kemampuan untuk melampaui ketakutan."

Lintang menghela nafas. Kutipan pertama membuatnya merenung. Ia memikirkan tentang impian-impian besar yang selalu menyertainya sejak kecil. Ketakutannya melangkah menuju masa depan yang belum diketahuinya. Namun, buku itu memberinya keberanian untuk mengejar mimpinya.

Kemudian, ia melanjutkan membaca, "Jangan pernah menilai dirimu dari luka yang pernah kau alami. Kau adalah lebih dari sekadar cerita sedihmu."

Halaman:

Editor: Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah