CERPEN : Andi, Si Penyabar yang Jadi Orang Kaya

- 19 Desember 2023, 08:30 WIB
Ilustrasi - Andi bersama adiknya Nisa
Ilustrasi - Andi bersama adiknya Nisa /pixabay/terimakasih0/

Kilasaceh.com - Suara gemuruh hujan menandai kedatangan musim hujan di desa kecil yang terletak di lereng gunung. Andi, seorang pemuda berusia 20 tahun, bersama adik perempuannya yang berusia 10 tahun, Nisa, tinggal dalam sebuah pondok kecil di tepi hutan. Orangtua mereka telah meninggal dunia dalam kecelakaan mobil lima tahun lalu, meninggalkan mereka berdua dalam kehidupan yang keras dan penuh tantangan.

Pondok mereka terbuat dari kayu reyot dengan atap yang bocor. Meskipun kehidupan mereka sederhana, Andi selalu mencoba memberikan yang terbaik untuk adiknya. Meski Nisa sering bertanya tentang kehidupan yang lebih baik, Andi selalu memberikan senyum hangat dan mengatakan, "Sabarlah, Nisa. Suatu hari, segalanya akan berubah."

Baca Juga: CERPEN : Penantian Cinta Rizky di Pelataran Masjid Raya Baiturrahman

Andi bekerja sebagai buruh serabutan di desa tersebut, mengumpulkan kayu bakar, membersihkan halaman, dan melakukan pekerjaan apapun yang dapat memberikan sedikit uang untuk membeli makanan. Namun, upahnya sangat kecil, dan seringkali mereka harus mengandalkan bantuan dari tetangga atau sumbangan dari gereja setempat.

Suatu hari, ketika hujan deras turun, Andi pulang dengan pakaian basah kuyup. Nisa duduk di pojok pondok dengan ekspresi lesu di wajahnya. Andi mencoba menghibur adiknya, "Sabar, Nisa. Ini hanya ujian kecil. Kita akan melalui semuanya bersama-sama."

Walaupun hidup dalam keterbatasan, Andi memiliki mimpi besar untuk memberikan kehidupan yang lebih baik untuk Nisa. Dia terus bekerja keras dan menyimpan setiap uang receh yang dia dapatkan. Pada malam hari, setelah Nisa tertidur, Andi sering duduk di luar pondoknya, menatap langit yang penuh bintang, dan berpikir tentang masa depan yang lebih baik.

Suatu hari, ketika sedang bekerja di ladang jagung, Andi bertemu dengan seorang pengusaha kaya bernama Bapak Wijaya. Bapak Wijaya, yang baru saja membeli tanah di sekitar desa, terkesan dengan keuletan Andi dan mendekatinya. Mereka berbincang, dan Andi menceritakan kisah hidupnya yang penuh perjuangan.

Tak lama kemudian, Bapak Wijaya menawarkan pekerjaan kepada Andi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan pekerjaan sebelumnya. Andi bersyukur dan menerima tawaran tersebut dengan senang hati. Gaji yang dia terima jauh lebih besar, dan Andi mulai menabung untuk membangun rumah yang layak bagi mereka berdua.

Andi bekerja keras di pekerjaan barunya dan menunjukkan dedikasi yang tinggi. Dia belajar banyak dari Bapak Wijaya, yang juga memberikan motivasi dan dukungan padanya. Setelah beberapa tahun, Andi berhasil menabung cukup uang untuk membangun rumah baru yang indah dan nyaman untuk mereka tinggali.

Halaman:

Editor: Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah