Network
Kilasaceh.com - Kursus penilai wasit yang sedang berlangsung di Jakarta telah menciptakan gelombang inovasi dengan pengenalan sistem evaluasi baru, yang dikenal sebagai Refer System. Wakil Ketua Komite Wasit PSSI, Yoshimi Ogawa, memperkenalkan inovasi baru dalam evaluasi kinerja wasit dan asisten wasit dalam mengembangkan potensi para penilai wasit.
Sesi ketiga kursus, yang digelar pada Sabtu, 24 Februari 2024, menjadi momentum penting dalam memahami dan mengaplikasikan Refer System. Dalam kursus daring yang melibatkan 16 penilai wasit, mereka diajak untuk menganalisis kinerja wasit dan asisten wasit melalui video pertandingan Liga 1 dan 2.
Baca Juga: PSSI Merintis Era Baru Perwasitan dengan Refer System
Sebelum masuk ke materi praktik refer system, Wakil Ketua Komite Wasit PSSI, Yoshimi Ogawa, didampingi oleh Jimmy Napitupulu, memberikan pemahaman mendalam tentang konsep refer system. Selain itu, keterlibatan dua pakar internasional, Raymond Olivier (AFC Referee Instructor) dan Jeremy Kerner (Sports Fusion CEO), melalui platform Zoom, semakin memperkaya pengetahuan peserta tentang penggunaan teknologi dalam evaluasi wasit.
Refer System merupakan sistem inovatif yang memberikan kemudahan dalam evaluasi kinerja wasit. Dalam sesi analisis insiden, para penilai wasit dapat memilih waktu kejadian tertentu, dan sistem secara otomatis mengarahkan klip video berdasarkan pilihan mereka. Fitur ini memberikan fleksibilitas yang signifikan dalam penilaian dan membantu meningkatkan akurasi evaluasi.
Saat berbicara tentang keunggulan Refer System, Yoshimi Ogawa mengatakan, "Ini adalah langkah besar menuju transformasi dalam dunia perwasitan. Kami ingin membekali para penilai wasit dengan alat yang lebih objektif dan canggih untuk meningkatkan kualitas wasit di Indonesia."
Pada sesi analisis, penilai wasit memiliki tugas untuk memberikan penilaian kinerja wasit dan asisten wasit berdasarkan video yang diputar. Refer System membantu mereka dalam melakukan tugas ini dengan memberikan penandaan objektif, yang hasilnya lebih halus dan konsisten dibandingkan dengan skema penilaian tradisional FIFA.
Baca Juga: Role Play Bersama, Peserta Kursus Penilai Wasit Dibekali Analisis Video Pertandingan
Agus Haryono, salah satu peserta kursus, awalnya mengaku tidak memiliki gambaran tentang apa itu refer system. Namun, setelah penjelasan dari para ahli, dia dan rekan-rekannya merasa lebih siap menghadapi penggunaan sistem baru ini. Agus menyatakan, "Banyak hal yang dapat membantu mempermudah tugas kami sebagai penilai wasit untuk membuat laporan di refer system. Saya berharap bisa menggunakannya dengan baik."
