Gelombang Kedua Kursus Refer System PSSI: Transformasi Menyeluruh dalam Perwasitan Indonesia

- 28 Februari 2024, 08:30 WIB
Sebanyak 16 penilai wasit gelombang kedua mulai melakukan praktik di hari kedua kursus, penggunaan komputer menjadi salah satu agendanya dan tentu juga mengenai refer system, Selasa (27/2/2024) di Jakarta.
Sebanyak 16 penilai wasit gelombang kedua mulai melakukan praktik di hari kedua kursus, penggunaan komputer menjadi salah satu agendanya dan tentu juga mengenai refer system, Selasa (27/2/2024) di Jakarta. /PSSI/

Kilasaceh.com - PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) kembali merangkul transformasi dalam bidang perwasitan dengan menggelar gelombang kedua kursus refer system di Jakarta, mulai 26 hingga 29 Februari 2024. Sebanyak 16 penilai wasit bergabung dalam kegiatan ini, yang menandakan komitmen PSSI dalam menghadirkan perwasitan yang lebih objektif dan terkini.

Tiga wajah baru, Oki Dwi Putra Senjaya, Fariq Hitaba, dan Juhandri Setiana, bergabung dalam gelombang kedua ini, menambah keberagaman dan kekuatan dalam jajaran penilai wasit di Indonesia. Mereka diperkenalkan pada hari pertama bersamaan dengan sosok Pratap Singh, mantan senior manager referee AFC, yang dihadirkan untuk memberikan kontribusi besar dalam perkembangan perwasitan tanah air.

Baca Juga: Wakil Ketua Komite Wasit PSSI Kembangkan Potensi Penilai dengan Refer System

Dalam sambutannya, Pratap Singh menyampaikan terima kasih kepada PSSI atas kesempatan ini, berjanji untuk berusaha keras dalam mendukung perkembangan wasit di Indonesia. PSSI memperkenalkan Refer System sebagai terobosan baru yang diakui oleh peserta sebagai langkah positif dalam memajukan perwasitan di Indonesia.

Raymond Olivier (AFC Referee Instructor) dan Jeremy Kerner (Sports Fusion CEO) menjadi pemandu dalam pengenalan sistem refer pada hari pertama. Peserta gelombang kedua terlihat aktif bertanya, menandakan antusiasme dan minat yang tinggi dalam menguasai sistem ini.

"Sistem ini lebih mudah dari yang sudah kami gunakan sebelumnya. Terima kasih kepada PSSI karena memberikan kami terobosan baru yang bagus dalam bidang perwasitan," ujar Suharto, salah satu peserta kursus.

Setelah pengenalan, peserta kembali mendapatkan penjelasan mengenai keuntungan dari penilaian yang objektif dan cara membuat laporan menggunakan refer system. Implementasi sistem ini direncanakan oleh PSSI di awal musim baru kompetisi tahun 2024/2025.

Berikut adalah daftar nama peserta penilai wasit pada gelombang kedua kursus refer system:

1. Fakhrizal M. Kahar – DKI Jakarta
2. Suharto – DKI Jakarta
3. Abdul Rahman Salasa – DKI Jakarta
4. Alil Rinenggo – Jawa Tengah
5. Oleh Hadi – Banten
6. Riswanda – Sumatera Utara
7. Djumadi Efendy – Jawa Timur
8. Prasetyo Hadi – Jawa Timur
9. Sunariyanto – Jawa Timur
10. Achmad Romadhon – Jawa Timur
11. Muhamad Agus – Jawa Barat
12. Hadiyana – Jawa Barat
13. Jajat Sudrajat – Jawa Barat
14. Oki Dwi Putra Senjaya – Jawa Barat
15. Fariq Hitaba – D.I Yogyakarta
16. Juhandri Setiana – Kalimantan Barat

Hari Kedua: Praktik Penggunaan Komputer dan Sistem Refer

Pada hari kedua, para penilai wasit di gelombang kedua mulai terlibat dalam praktik penggunaan komputer. Materi utama hari ini adalah literasi dan kompetensi penggunaan komputer, yang dipandu oleh Wakil Ketua Komite Wasit PSSI Yoshimi Ogawa.

Para peserta diajarkan cara membuat laporan dan mengirimkannya melalui surat elektronik. Wakil Ketua Komite Wasit PSSI Yoshimi Ogawa menjelaskan prosedur pembuatan laporan untuk suatu insiden, termasuk analisis dari video klip, salinan insiden dengan tangkapan layar, dan cara mengonversi dokumen format Word ke PDF sebelum mengirim melalui email.

Baca Juga: Yoshimi Ogawa Fokuskan Kursus pada Penguasaan Komputer bagi Penilai Wasit

"Sangat membantu untuk mengidentifikasi kemampuan mereka dalam menguasai komputer. Dalam kursus ini, saya ingin melihat dan membiasakan para penilai wasit dalam menggunakan serta menguasai komputer," jelas Ogawa.

Sebagian peserta mengakui awalnya mengalami kesulitan, namun instruktur seperti Ogawa, Raymond, Jeremy, dan staf di perwasitan memberikan bantuan yang signifikan. Jajat Sudrajat menyatakan, "Mulai sekarang kami harus terus bersinggungan dengan komputer dan berlatih menggunakan sistem ini, kita akan terbiasa nantinya."

Sesi selanjutnya mencakup literasi/kompetensi komputer dan pelatihan penggunaan komputer, termasuk pengiriman laporan melalui formulir Google. Para peserta menyadari bahwa kegiatan ini memegang peran penting dalam era digitalisasi, di mana keterampilan komputer menjadi suatu keharusan bagi penilai wasit.

Dukungan Peserta dan Langkah-Langkah Menuju Refer System

Peserta gelombang kedua menunjukkan keaktifan yang tinggi dan minat yang besar, terutama dalam hal refer system. Wakil Ketua Komite Wasit PSSI, Yoshimi Ogawa, mengapresiasi antusiasme tersebut. "Peserta di gelombang kedua ini lebih aktif, mereka banyak bertanya. Terutama bertanya yang kaitannya mengenai refer system. Itu yang saya dan Jeremy suka. Jadi kursus tidak monoton, kursus lebih hidup, karena ada tanya jawab disini," kata Raymond Olivier.

Baca Juga: PSSI Merintis Era Baru Perwasitan dengan Refer System

Pada sesi-sesi berikutnya hingga penutup, peserta mendengarkan secara langsung bagaimana cara menggunakan refer system. Panduan disampaikan oleh Raymond Olivier dan Jeremy Kerner, yang memberikan wawasan mendalam mengenai langkah-langkah praktis dalam implementasi sistem ini.***

 

Editor: Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah