Peluncuran Merek Kolektif 'unBALIvable' Dorong Penguatan Ekonomi Kreatif Bali

- 20 April 2024, 12:17 WIB
Menparekraf Luncurkan "unBALIvable" sebagai Merek Kolektif Provinsi Bali
Menparekraf Luncurkan "unBALIvable" sebagai Merek Kolektif Provinsi Bali /KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/

Kilasaceh.com - Dalam upaya untuk memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Provinsi Bali, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, telah meluncurkan merek kolektif baru yang diberi nama "unBALIvable". Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing, kualitas, dan keberlanjutan produk serta jasa pariwisata dan ekonomi kreatif di pulau dewata tersebut.

Proyek ini, yang disebut Project Penguatan Kekayaan Intelektual atau IP Branding Project, diinisiasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Pemerintah Provinsi Bali, dan World Intellectual Property Organization (WIPO). Dengan kolaborasi lintas sektor ini, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bali diberikan pelatihan dan pembinaan untuk memahami pentingnya legalitas, manajemen kekayaan intelektual, branding, dan desain.

Sandiaga Uno Memimpin Peluncuran 'unBALIvable': Langkah Strategis untuk Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Menparekraf Sandiaga Uno menutup kegiatan IP Branding Project Bali di Ballroom Pulmeria Padma Resort Legian, Bali, Jumat (19/4/2024).
Menparekraf Sandiaga Uno menutup kegiatan IP Branding Project Bali di Ballroom Pulmeria Padma Resort Legian, Bali, Jumat (19/4/2024).

Menurut Menparekraf Sandiaga, langkah ini sangat penting mengingat Bali merupakan destinasi nomor satu dari pariwisata Indonesia. "Kita harus lengkapi dengan produk-produk spa dan juga kerajinan di Bali yang unBALIvable," ujarnya dalam sambutan pada kegiatan penutupan IP Branding Project Bali di Ballroom Pulmeria Padma Legian, Bali. Jumat, 19 April 2024.

Sejumlah merek kolektif yang tergabung dalam proyek ini meliputi UMKM lokal Bali di bidang spa dan kerajinan tangan seperti Organic Spa, Calm Spa, Roepa Jewellry, The Bless Shop, Bali Spa & Wellness, Maheswari Bali, Sekar Bali Jewelry, Wenten Art, Fresh Spa, MK Ceramic, Krisna Silver, EthneeQ, Woodsantara, LookASwarna, dan Machastore.

Peserta proyek ini telah melalui serangkaian pelatihan dan pembinaan selama 11 bulan yang difasilitasi oleh para ahli di bidangnya masing-masing. Hasilnya, 13 peserta berhasil mendaftarkan merek usaha mereka, sementara 2 bisnis berhasil merambah pasar internasional. Tak hanya itu, ada juga 3 perusahaan yang berencana mendaftarkan desain industri karena keunikan yang dimilikinya. Selain itu, 3 pelaku usaha juga mendaftarkan merek dagangnya melalui sistem Madrid.

Pelaku UMKM Bali Menerima Pelatihan Intensif: Merek 'unBALIvable' Siap Gemparkan Pasar

Menurut Menparekraf Sandiaga, hasil dari proyek ini diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Bali dengan harapan dapat langsung berdampak terhadap nilai ekspor dan kualitas dari produk-produk para pelaku UMKM. "Tentunya seiring dengan pulihnya ekonomi Bali, hal ini akan membuka peluang usaha dan lapangan pekerjaan yang luas," tambahnya.

Komitmen untuk mendukung program ini juga disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra. Dia menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Bali akan terus berupaya menguatkan kelembagaan terkait kekayaan intelektual guna memastikan keberlanjutan program ini. "Kita tahu dengan pendaftaran kekayaan intelektual kita bisa mendapatkan added value dari produk-produk kita. Karena ini bermanfaat, mari kita lanjutkan," ujarnya.

Proyek ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk WIPO. Turut hadir dalam acara peluncuran ini adalah Director of Program Performance & Budget Division, WIPO, Maya Catharina Bancher; Direktur Kerja Sama dan Edukasi Kemenkumham, Yasmon; dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjokorda Bagus Pemayun.

Halaman:

Editor: Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x