Network
Kilasaceh.com - Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) merayakan hari ulang tahunnya yang ke-94 dengan sederhana di Jakarta pada Jumat, 19 April 2024. Uniknya, perayaan tahun menghadirkan deretan legenda sepak bola Indonesia memberikan warna yang luar biasa pada momen tersebut. Para legenda seperti Tias Tano Taufik, Elly Idris, Berty Tutuarima, dan masih banyak lagi, berkumpul untuk merayakan prestasi mereka yang telah mengharumkan nama Indonesia di kancah sepak bola internasional.
PSSI Memuliakan Legenda dalam Perayaan Ulang Tahunnya yang ke-94
Acara yang dipimpin oleh Erick Thohir, tokoh kunci dalam dunia sepak bola Indonesia, menjadi momentum yang sangat berarti bagi komunitas sepak bola Tanah Air. "Usia yang sudah sangat matang. Tentu perjalanan panjang PSSI ini banyak suka dan dukanya," kata Erick dalam sambutannya. Namun, di tengah perjalanan yang penuh liku ini, Erick menegaskan bahwa PSSI tetap optimis dan bersemangat untuk membawa sepak bola Indonesia ke level yang lebih tinggi.
Sambutan hangat dan penuh haru juga datang dari para legenda yang hadir. Tias Tano Taufik, salah satu legenda era 80-90an yang telah membawa Timnas Indonesia meraih gelar juara SEA Games di Jakarta pada tahun 1987, berbagi pengalamannya. "Ini adalah penghargaan bagi kami para pemain yang dulu telah berjuang untuk mengharumkan nama Indonesia di dunia sepak bola. Kami bangga bisa menjadi bagian dari perjalanan panjang sepak bola Indonesia," ujarnya dengan suara gemetar namun penuh semangat.
Acara ini juga menjadi wadah bagi para legenda untuk saling berkumpul, bertukar cerita, dan mengenang masa-masa indah di lapangan hijau. Elly Idris, yang menjadi bagian dari Timnas Indonesia pada Piala Dunia 1986, tertawa ceria sembari mengingat kembali momen-momen krusial dalam karirnya. "Seakan-akan baru kemarin kami berlaga di lapangan, tapi kini melihat perkembangan sepak bola Indonesia, kami merasa bangga dan bersemangat untuk mendukung generasi muda," kata Elly dengan senyum mengembang.
Bukan hanya para legenda laki-laki yang turut memeriahkan acara ini, namun juga legenda dari Timnas Wanita seperti Papat Yunisal, yang pernah meraih gelar juara ASEAN Cup Wanita pada tahun 1982. "Kami, para legenda wanita, juga merasa diakui dan dihargai dalam momen ini. Ini adalah bukti bahwa sepak bola Indonesia adalah milik semua orang, tanpa memandang gender," ujar Papat dengan suara penuh kebanggaan.
Tidak hanya sebatas momen nostalgia dan kebersamaan, acara ini juga menjadi ajang untuk merenungkan masa depan sepak bola Indonesia. Erick Thohir tidak ragu untuk menyoroti prestasi terbaru timnas U-23 yang tengah berjuang di Piala Asia U-23 di Qatar. "Anda lihat semalam kita bisa mengalahkan Australia 1-0, setelah sebelumnya kalah 0-2 dari Qatar. Ke depan masih banyak agenda timnas Indonesia yang akan berlangsung. Ini langkah awal perbaikan transformasi sepak bola," ungkap Erick dengan penuh semangat.
Erick Thohir Ajak Para Stakeholder Wujudkan Kejayaan Sepak Bola Indonesia
Dia juga tidak lupa mengajak semua pihak terkait, baik pengurus PSSI, pelatih, pemain, maupun masyarakat umum, untuk bersatu demi mengembalikan kejayaan sepak bola Indonesia. "Saya tidak bisa bekerja sendiri, mari kita semua stakeholders sepak bola sama-sama mewujudkan kejayaan sepak bola Indonesia," pungkasnya dengan penuh semangat.
Para legenda yang hadir pun memberikan dukungan penuh atas upaya tersebut. Berty Tutuarima, salah satu legenda era 1986 yang telah memberikan kontribusi besar bagi sepak bola Indonesia, mengatakan, "Kami siap memberikan dukungan penuh kepada PSSI dan semua yang terlibat dalam upaya memajukan sepak bola Tanah Air. Kita harus bersatu demi masa depan yang lebih cerah bagi generasi sepak bola mendatang."***
