Tarian Tradisional Tari Saman: Kearifan Lokal Gayo yang Mendunia

- 5 Mei 2024, 16:00 WIB
Ilustrasi - Penampilan Tari Saman di Taman Seni dan Budaya, Banda Aceh, Rabu, 28 September 2022.
Ilustrasi - Penampilan Tari Saman di Taman Seni dan Budaya, Banda Aceh, Rabu, 28 September 2022. /Kilasaceh.com/Syaiful Anshori/

Kilasaceh.com - Tarian tradisional Tari Saman dari suku Gayo telah lama menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta seni budaya Indonesia. Kekayaan budaya yang terkandung dalam setiap gerakan dan syairnya telah menjadikan tarian ini sebagai simbol keindahan dan kearifan lokal yang tak ternilai harganya. Dari desa-desa terpencil di Provinsi Aceh, Tari Saman telah melangkah ke panggung internasional, memperkenalkan pesona budaya Gayo kepada dunia.

Mengapa Tari Saman Begitu Memikat? Kisah dan Keunikan dari Balik Pertunjukan

Dibalik gemerlap sorot lampu panggung dan gemuruh tepuk tangan penonton, tersimpan cerita-cerita yang memikat tentang asal-usul dan makna mendalam dari Tari Saman. Konon, tarian ini berasal dari kesenian tradisional Gayo yang disebut "pok one", di mana para penari menepuk tangan sambil bernyanyi. Namun, versi yang lebih legendaris adalah bahwa Tari Saman dikembangkan oleh seorang tokoh agama Islam bernama Syeh Saman. Dengan menggunakan bahasa Arab dan bahasa Aceh, beliau menciptakan syair-syair yang menyertai gerakan-gerakan tarian ini, memberikan sentuhan spiritual yang mendalam dalam ekspresi budaya Gayo.

Tari Saman bukanlah sekadar pertunjukan seni biasa. Bagi masyarakat Gayo, tarian ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Para penari Saman, yang kebanyakan adalah remaja laki-laki, seringkali berlatih di sawah, mersah, atau bahkan setelah pulang mengaji. Mereka mengabdikan waktu luang mereka untuk mengasah kemampuan dalam mengekspresikan gerakan-gerakan yang indah dan harmonis. Setiap gerakan, setiap langkah, dan setiap hentakan tangan membawa makna dan pesan tersendiri, mencerminkan kehidupan dan kebudayaan yang kaya di pedalaman Aceh.

Tari Saman: Keindahan Gerakan dan Makna Mendalam dari Budaya Gayo

Salah satu ciri khas dari Tari Saman adalah tingkat konsentrasi yang tinggi yang diperlukan oleh para penari. Dijuluki sebagai "tari tangan seribu", para penari harus memperlihatkan kekompakan dan presisi yang luar biasa dalam setiap gerakan. Meskipun gerakannya terutama melibatkan tangan, badan, dan kepala, namun setiap gerakan harus dilakukan dengan kontrol yang sempurna dan seragam dengan penari lainnya. Pola lantai yang sejajar secara horizontal dari pandangan penonton menambah kesan estetika dan keseragaman dalam penampilan.

Dalam setiap penampilannya, Tari Saman tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan moral, kearifan lokal, dan refleksi atas alam dan lingkungan sekitarnya. Gerakan-gerakan yang dilakukan oleh para penari memiliki makna yang mendalam, menceritakan tentang kehidupan, perjuangan, dan kebijaksanaan masyarakat Gayo. Tarian ini juga menjadi sarana untuk menjalin silaturahmi, memperkokoh hubungan antar anggota masyarakat, serta merayakan kebersamaan dalam berbagai acara penting seperti hari ulang tahun, peringatan Maulid, Hari Raya Idul Fitri, dan acara peresmian lainnya.

Pengakuan internasional atas keistimewaan Tari Saman tidaklah mengherankan. UNESCO, badan PBB yang bertanggung jawab atas pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya, telah mengakui Tari Saman sebagai warisan dunia takbenda. Pengakuan ini menempatkan Tari Saman di puncak kehormatan sebagai bagian dari kekayaan budaya dunia yang patut dilestarikan dan dijaga keberadaannya.

Namun, di balik gemerlap pengakuan internasional, tantangan bagi keberlanjutan Tari Saman tidak bisa diabaikan. Perubahan zaman dan gaya hidup modern telah mengancam kelangsungan tarian tradisional ini. Generasi muda Gayo seringkali lebih tertarik pada hal-hal yang modern dan cenderung melupakan akar budaya mereka sendiri. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus melestarikan dan mengembangkan Tari Saman sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia.

Sebagai generasi muda, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan menghargai warisan budaya nenek moyang kita. Melalui pengetahuan dan apresiasi terhadap Tari Saman, kita dapat memperkuat rasa kebanggaan akan identitas budaya kita sendiri. Mari kita lestarikan dan kembangkan tari tradisional sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur kita dan warisan budaya yang mereka tinggalkan untuk kita nikmati dan pelajari. Dengan begitu, Tari Saman dan warisan budaya lainnya akan tetap hidup dan berkembang dalam generasi-generasi mendatang.***

Editor: Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah