Network
Kilasaceh.com - Kabupaten Aceh Besar bersiap menyambut Kongres Peradaban Aceh II yang akan digelar di Kota Jantho pada tanggal 6-8 Mei 2024. Rencana pelaksanaan kongres tersebut disambut hangat oleh Penjabat Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, serta diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Besar, Drs Sulaimi MSi. Rabu, 17 April 2024.
Jelang Peringatan HUT Kota Jantho ke-40: Pemerintah Aceh Besar Siap Sukseskan Kongres Peradaban Aceh II
Dalam rapat persiapan yang dihadiri oleh sejumlah pejabat terkait, Sulaimi menyatakan kepentingan acara tersebut, terutama dengan kehadiran tokoh-tokoh dunia dan nasional yang berkompeten di bidangnya masing-masing. Menyambut peringatan Hari Jadi Kota Jantho ke-40 pada tanggal 3 Mei 2024, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh bersatu untuk menjadi tuan rumah acara besar ini.
Sulaimi menegaskan pentingnya acara ini sebagai wahana untuk mempromosikan nama daerah, khususnya dengan tema "Pemerkasaan Seni dan Budaya Aceh di Era Kecerdasan Artifisial". Dalam penjelasan Rektor ISBI Aceh, Prof. Wildan, disebutkan bahwa acara akan menampilkan konferensi internasional, kemah seniman dan budayawan, kongres, workshop, pameran, dan konser musik Aceh.
Mengangkat Kekayaan Budaya: Kongres Peradaban Aceh II Tampilkan Tokoh Dunia dan Nasional
Berbagai tokoh internasional dan nasional, seperti Prof James Bennett, Roostum Vansuu Ph.D, Dr Muqtedar Khan, Dr Restu Gunawan Mhum, Dr Saparuddin Barus ST MM, dan Prof Dr Iza Fadri, diharapkan memberikan kontribusi yang berarti dalam acara tersebut. Lokasi pelaksanaan akan tersebar di beberapa tempat strategis seperti Lapangan Bungong Jeumpa, Jantho Sport City, dan Kampus ISBI Aceh.
Prof. Wildan mengajak partisipasi semua pihak untuk meramaikan dan menyukseskan Kongres Peradaban Aceh II, yang diharapkan tidak hanya menjadi acara budaya, tetapi juga kesempatan untuk mempromosikan Kota Jantho kepada tamu dari dalam dan luar negeri. Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dan masyarakat, acara ini diharapkan akan menjadi sukses besar yang memancarkan kekayaan budaya dan seni Aceh ke panggung internasional.***
