AS dan Inggris Lakukan Serangan Militer di Yaman, Houthi Ancam Akan Balas

- 13 Januari 2024, 12:56 WIB
Sebuah pesawat Typhoon RAF lepas landas untuk melakukan serangan udara terhadap sasaran Houthi di Yaman, dalam foto ini dirilis oleh Kementerian Pertahanan Inggris pada 12 Januari 2024
Sebuah pesawat Typhoon RAF lepas landas untuk melakukan serangan udara terhadap sasaran Houthi di Yaman, dalam foto ini dirilis oleh Kementerian Pertahanan Inggris pada 12 Januari 2024 /Foto: Reuter/

Kilasaceh.com - Ketegangan di kawasan Teluk Persia terus meningkat dimana Amerika Serikat (AS) dan Inggris dilaporkan melancarkan serangan militer di Yaman sebagai tanggapan atas serangan terhadap pelayaran di Laut Merah.

Serangan tersebut diarahkan kepada kelompok Houthi yang memiliki aliansi kuat dengan Iran hingga memicu kekhawatiran global akan eskalasi konflik di wilayah tersebut.

Presiden AS, Joe Biden memperingatkan bahwa dia tidak akan ragu untuk mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan.

"Serangan yang ditargetkan ini adalah pesan yang jelas bahwa Amerika Serikat dan mitra kami tidak akan menoleransi serangan terhadap personel kami atau membiarkan pihak yang bermusuhan membahayakan kebebasan navigasi," kata Biden ,(11/1) dikutip dari Aljazeera.

Sementara itu, Houthi, bagaimanapun, menolak tudingan tersebut dan menyebut serangan tersebut sebagai biadab.

Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, menyampaikan bahwa 73 serangan telah menghantam lima wilayah Yaman yang menewaskan lima orang dan melukai enam lainnya.

“Amerika dan Inggris memikul tanggung jawab penuh atas agresi kriminalnya terhadap rakyat Yaman, dan hal ini tidak akan dibiarkan begitu saja dan apalagi tidak dihukum," kata Yahya Saree(12/1), dikutip dari Aljazeera.

Selain itu, pejabat Kementerian Luar Negeri Houthi ,Hussein al-Ezzi, secara tegas menyebut serangan itu sebagai agresi besar-besaran. Amerika dan Inggris menggunakan kapal, kapal selam, dan pesawat tempur.

"Amerika dan Inggris pasti harus bersiap membayar harga yang mahal dan menanggung semua konsekuensi mengerikan dari agresi terang-terangan ini," tulis al-Ezzi, di kutip dari Aljazeera.

Serangan tersebut adalah yang pertama di wilayah Yaman sejak tahun 2016 dan juga menandai intervensi militer pertama AS sebagai reaksi atas serangan pesawat tak berawak dan rudal terhadap kapal komersial, sejak perang Israel di Gaza mulai bergulir bulan Oktober.

Halaman:

Editor: Kutar Maulana

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah