Perang di Timur Tengah Memanas, AS Lakukan Aksi Balasan Terhadap Irak Dan Suriah Atas Serangan Di Yordania

- 3 Februari 2024, 17:00 WIB
Presiden AS bersama Istri, Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Setiap Angkatan menghadiri pemindahan jenazah 3 anggota militer AS yang tewas di Yordania dalam serangan pesawat tak berawak yang dilakukan oleh militan yang didukung Iran, di Pangkalan AU di Dover, Delaware, AS (2/2/2024)
Presiden AS bersama Istri, Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Setiap Angkatan menghadiri pemindahan jenazah 3 anggota militer AS yang tewas di Yordania dalam serangan pesawat tak berawak yang dilakukan oleh militan yang didukung Iran, di Pangkalan AU di Dover, Delaware, AS (2/2/2024) /Joshua Roberts/REUTERS

Kilasaceh.com - Militer Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan udara hingga menghantam lebih dari 85 sasaran di Irak dan Suriah pada Jumat (2/2). Serangan ini diarahkan pada Garda Revolusi Iran (IRGC) dan milisi yang didukungnya sebagai respons terhadap serangan di Yordania yang menewaskan tiga tentara AS.

Dilaporkan Routers, dalam serangan dengan menggunakan pesawat pembom B-1 dari Amerika Serikat, AS menyasar pusat komando, fasilitas penyimpanan drone, roket, rudal, serta rantai pasokan logistik dan amunisi. Meskipun tidak menargetkan wilayah di Iran, serangan ini menandai peningkatan ketegangan di Timur Tengah, terutama setelah perang Israel-Hamas yang telah berlangsung hampir empat bulan.

Pasukan AS melancarkan serangan pada lebih dari 85 sasaran tersebar di tujuh lokasi, termasuk empat di Suriah dan tiga di Irak. Pasukan Quds, spionase asing dan cabang paramiliter IRGC yang berpengaruh di seluruh Timur Tengah, menjadi target utama serangan tersebut.

isrBaca Juga: Intelijen Israel Tuduh 190 Staf UNRWA Terlibat dalam Aksi Penculikan dan Pembunuhan Bersama Hamas

Menurut Letnan Jenderal Douglas Sims, direktur Staf Gabungan AS, serangan ini tampaknya berhasil dengan adanya ledakan sekunder yang besar. Namun, belum jelas apakah ada korban jiwa di antara militan yang berada di lokasi tersebut.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Suriah menyebut serangan itu sebagai "agresi udara terang-terangan," hingga menimbulkan korban warga sipil dan tentara, serta merusak properti publik dan pribadi. Pernyataan resmi tersebut sebagai bentuk keberatan atas pelanggaran kedaulatan dan memperingatkan akan adanya potensi ketidakstabilan di wilayah itu

Disisi lain, meskipun belum ada tanggapan resmi dari Iran, televisi pemerintah Iran menyajikan laporan serangan tersebut dengan menggambarkan Amerika sebagai kekuatan teroris.

Baca Juga: AS dan Inggris Lakukan Serangan Militer di Yaman, Houthi Ancam Akan Balas

Presiden AS, Joe Biden, sebelum serangan, menyatakan bahwa respons terhadap serangan di Yordania telah dimulai dan akan berlanjut sesuai pilihan waktu dan tempat yang dipilih oleh AS. Selain itu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menegaskan bahwa ini adalah awal dari respons mereka, sambil menekankan bahwa AS tidak menginginkan perang dengan Iran.

Sementara Iran menegaskan bahwa mereka tidak akan memulai perang. Namun, kelompok paramiliter Irak yang didukung oleh Iran, Nujaba, menyatakan akan terus melancarkan serangan terhadap pasukan AS hingga perang Gaza berakhir dan pasukan AS keluar dari Irak.

Halaman:

Editor: Kutar Maulana

Sumber: Routers


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah