Anies Buka Debat Terakhir Dengan Bahasa Isyarat Dan Sentil Ketimpangan Sosial Dalam Bahasa Jawa, Sunda, Maluku

- 4 Februari 2024, 20:50 WIB
Calon Presiden RI Anies Baswedan dalam debat kelima Pilpres 2024 di Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024 malam.
Calon Presiden RI Anies Baswedan dalam debat kelima Pilpres 2024 di Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024 malam. /Antara/Ade Irma Junida/

Kilasaceh.com - Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, membuka debat terakhir dengan pemaparan visi misi dan program kerja menggunakan bahasa isyarat dan sentil ketimpangan sosial dalam bahasa Jawa, Sunda, Maluku

Terlihat, Anies menggerakkan jari telunjuk tangan kanannya dan menyentuh jam yang terpasang di tangan kirinya. Setelahnya, Anies terlihat memperlihatkan gestur seperti memutar menggunakan jari telunjuk dan jari tengahnya.

"Ketimpangan antara Jakarta dengan luar Jakarta, Jawa luar Jawa, kaya miskin, desa kota, pendidikan umum, pendidikan agama, pendidikan kejuruan, dan pendidikan teknis, ini semua adalah ketimpangan yang hari ini menjadi fenomena membahayakan bagi republik ini," ungkap Anies dalam debat kelima Pilpres 2024 pada Minggu malam (4/2) di Jakarta Convention Center (JCC).

Baca Juga: Anies: Membantu Penyandang Disabilitas Itu Bukan Charity

Dalam upaya memperkuat identitas nasional, Anies Baswedan menampilkan multikulturalisme dengan mengucapkan kata-kata dalam bahasa Jawa, Sunda, dan Maluku.

"Kita saksikan begitu banyak orang sopo wani rekasa bakal gayuh mulya, siapa yang bersungguh-sungguh dalam usahanya meraih kemuliaan. Tapi bila kesempatan tidak ada, itu menghasilkan frustrasi," tambahnya.

Anies juga menekankan komitmen untuk membangun bangsa yang sehat, cerdas, sejahtera, berbudaya, dan bersatu. Dalam bahasa Sunda, ia menyatakan, "Ngadek sacekna nilah saplasna," yang memiliki makna konsistensi ucapan perbuatan, kearifan, junjung kejujuran, dan kearifan. Ia kemudain berjanji bahwa komitmen ini akan dijunjungnya jika terpilih nantinya.

"Ini komitmen kami, fokus bangun manusia Indonesia hadirkan kesetaraan, keadilan karena itu ada persatuan dan perubahan, perubahan saatnya kita kerjakan," tegas Anies.

"Katong bergerak untuk perubahan seluruh rakyat Indonesia dimana pun berada," pungkasnya.

Baca Juga: Singgung Bansos, Anies: Bukan Memberikan Bansos Untuk Kepentingan Pemberi, Tapi Untuk Kepentingan Yang Diberi

Halaman:

Editor: Kutar Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah