Amalan Dzikir dan Wirid Setelah Shalat Jumat Menurut Ajaran Rasulullah SAW

- 5 Januari 2024, 11:10 WIB
Ilustrasi dzikir dan amalan setelah sholat jumat.
Ilustrasi dzikir dan amalan setelah sholat jumat. /pixabay/Pexels/

Kilasaceh.com - Dalam Islam, praktik dzikir dan wirid memegang peranan penting sebagai bentuk ibadah tambahan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah. Salah satu momen penting untuk melaksanakan amalan dzikir adalah setelah menunaikan shalat, khususnya shalat Jumat. Rasulullah SAW secara tegas menganjurkan umat Islam untuk melibatkan diri dalam dzikir dan wirid setelah shalat, menciptakan rutinitas yang dikenal sebagai wirid. Imam Nawawi dalam kitabnya, al-Adzkar, bahkan menyebutkan bahwa ulama telah bersepakat (ijma') tentang kesunnahan dzikir usai shalat yang ditopang oleh banyak hadits shahih dengan jenis bacaan yang amat beragam.

Baca Juga: Sholat Jum'at Perdana di Tahun 2024 , Berikut Daftar Khatib dan Imam Shalat Jumat di Banda Aceh

Dzikir setelah shalat bukan hanya kewajiban, tetapi juga sebuah amalan yang memiliki landasan kuat dalam ajaran Islam. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Perumpamaan antara orang yang dzikir pada Tuhannya dan yang tidak, seperti antara orang yang hidup dan yang mati," sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari. Dzikir dapat dilakukan kapan saja, baik dalam hati maupun dengan lisan. Salah satu momen yang sangat dianjurkan untuk melibatkan diri dalam dzikir adalah setelah melaksanakan shalat.

Wirid Setelah Shalat Jumat

Shalat Jumat memiliki keistimewaan dan tata cara dzikir yang sedikit berbeda dari shalat fardhu lainnya. Rangkaian dzikir setelah shalat Jumat diawali dengan pembacaan musabbi'at (serba 7 kali) pada Surat Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas sebagaimana diamalkan oleh Rasulullah SAW. Namun, setelahnya, susunan wirid setelah shalat Jumat ini memiliki kesamaan dengan dzikir setelah shalat Zuhur yang sebagian besar dikutip dari Perukunan Melayu, ikhtisar dari karya Syekh M Arsyad Banjar.

Rangkaian Dzikir Setelah Shalat Jumat

1. Membaca Istighfar (3 kali):
- أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِـيْم

2. Membaca Sifat Allah dan Bertobat:
- الَّذِيْ لَااِلَهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ مِنْ جَمِيْعِ المَعَاصِي وَالذُّنُوبِ وَلَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِـىِّ الْعَظِيْمِ

3. Membaca Surat Al-Fatihah (7 kali):
- أَعُوذُ باللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ. إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ. اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ. صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ. آمِيْنَ

(Dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas masing-masing 7 kali)

Halaman:

Editor: Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah