Network
Kilasaceh.com - Amiruddin, Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh, bersama-sama dengan Wakil Ketua DPRK Usman, Asisten Pemerintahan Bachtiar, Kadinkes Lukman, Kepala DPMG Muhammad Syaifuddin Ambia, Kepala DP3AP2KB Cut Azharida, dan Kabag Prokopim Aulia Rachmana berkunjung ke tiga Rumah Gizi Gampong (RGG) yang menjadi pusat inisiatif antistunting di Kota Banda Aceh.
Langkah pertama membawa rombongan ke Gampong Lampaloh. Di sana, mereka bukan sekadar berbicara; mereka turun langsung ke lapangan dan menyaksikan apa yang sebenarnya terjadi. Amiruddin dengan penuh perhatian meninjau makanan tambahan yang diberikan kepada anak-anak yang terindikasi mengalami gejala gagal tumbuh.
Setelah Lampaloh, perjalanan tak berhenti di situ. Rombongan yang gencar ini melanjutkan perjalanan mereka ke Gampong Peunyeurat, dan akhirnya mencapai Gampong Jawa. Di sana, Amiruddin mengungkapkan ambisi besar Pemerintah Kota Banda Aceh untuk menurunkan angka stunting sebesar 14 persen.
Namun, inisiatif ini tak sekadar wacana. Di Gampong Jawa, misi ini menjadi kenyataan. Kolaborasi kuat dengan Poltekkes menjadi motor penggerak, yang menghasilkan pemberian makanan tambahan kepada balita yang terkena gejala stunting setiap hari.
Amiruddin juga memberikan pengakuan bahwa kerja sama menjadi kunci sukses dalam upaya penurunan angka stunting. Mereka melibatkan banyak pihak, termasuk Poltekkes dan lembaga keuangan sebagai Bapak Asuh, untuk mewujudkan visi bersama ini. “Perbankan dan lembaga keuangan menjadi "Bapak Asuh" yang berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Banda Aceh untuk mengejar target penurunan angka stunting yang ambisius,” jelasnya.
Pemberian makanan tambahan juga merupakan bagian penting dari program ini. Makanan yang diberikan telah disusun sesuai dengan standar nasional yang telah ditetapkan, mencakup daging, telur, sayur, susu, dan buah-buahan.
Selain fokus pada penurunan angka stunting, Pj Wali Kota Banda Aceh Amiruddin kembali menyerahkan bantuan kursi roda bagi masyarakat kurang mampu. Kali ini, bantuan diberikan kepada Ismadi, 62 tahun, warga Gampong Lhong Cut, yang mengalami kelumpuhan semenjak menderita stroke beberapa waktu lalu.
Sehari-hari, Ismadi banyak menghabiskan waktu berbaring di kasur. Sementara untuk aktivitas lainnya harus dibantu oleh sang istri dan anak.
