Pemerintah Kabupaten Aceh Besar Galang Sinergi untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian

- 3 Mei 2024, 12:00 WIB
Peserta rapat turun sawah MT Gadu (Meugo Ruweung) tahun 2024 dan Rendengan (Meugo Thon) tahun 2025 di Aula Balai Penyuluh Pertanian, Lambaro Samahani, Kecamatan Kuta Malaka, Kamis, 2 Mei 2024
Peserta rapat turun sawah MT Gadu (Meugo Ruweung) tahun 2024 dan Rendengan (Meugo Thon) tahun 2025 di Aula Balai Penyuluh Pertanian, Lambaro Samahani, Kecamatan Kuta Malaka, Kamis, 2 Mei 2024 /Pemkab Aceh Besar/

Kilasaceh.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar menggelar rapat turun ke sawah Musim Tanam (MT) Gadu (Meugo Ruweung) tahun 2024 dan Rendengan (Meugo Thon) tahun 2025 di Aula Balai Penyuluh Pertanian, Samahani, Kecamatan Kuta Malaka pada Kamis, 2 Mei 2024. Acara ini menjadi momentum penting bagi pemangku kepentingan pertanian di daerah tersebut untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya dalam produksi padi.

Rapat Turun ke Sawah Aceh Besar Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Dalam pembukaan rapat, Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar yang diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekdakab Aceh Besar, M. Ali, S.Sos, M.Si, menekankan pentingnya rapat ini dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya dalam hal penjadwalan distribusi air irigasi untuk memastikan kebutuhan air terpenuhi secara optimal. Rapat ini turut melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk Kadis PUPR dan BMKG, untuk memastikan sinergi dalam perencanaan dan pelaksanaan.

M. Ali juga mengajak para peserta rapat untuk melakukan gerakan gotong royong dalam pengaturan air irigasi, dengan melibatkan para camat dan koordinator Balai Penyuluhan Pertanian di tingkat Kecamatan. Hal ini diharapkan dapat mengoptimalkan distribusi air irigasi ke seluruh area persawahan secara terjadwal. Selain itu, peserta juga diminta untuk mempersiapkan sarana produksi dengan baik, termasuk ketersediaan benih, pupuk, dan alsintan agar proses budidaya dapat berjalan lancar.

Menyambut pesan tersebut, Kadistan Aceh Besar, Jafar SP MSi, menekankan pentingnya mengatasi berbagai persoalan terkait pupuk subsidi, distribusi air, dan penggunaan benih. Hal ini menjadi fokus utama dalam rapat turun ke sawah tersebut, yang mempertemukan berbagai stakeholder terkait dalam upaya mencari solusi yang efektif.

Turut hadir dalam rapat ini berbagai pihak terkait, termasuk Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Pangan, Perwakilan Polres Aceh Besar, Kejaksaan Negeri, Kodim 0101/KBA, BMKG Aceh Besar, Koordinator Penyuluh Pertanian Aceh Besar, Mantri Tani, pengurus KTNA, para camat se-Aceh Besar, dan Forkopimcam Kuta Malaka.

Kehadiran berbagai instansi dan pemangku kepentingan ini mencerminkan komitmen bersama untuk meningkatkan sektor pertanian, yang menjadi salah satu pilar utama ekonomi dan keberlanjutan Kabupaten Aceh Besar. Dalam suasana yang penuh kolaborasi, peserta rapat saling bertukar informasi, pengalaman, dan pandangan guna mencari solusi terbaik dalam menghadapi tantangan di bidang pertanian.

Di Rapat, Salah Satu Fokus Utama yang Dibicarakan adalah Peningkatan Distribusi Air Irigasi

Salah satu fokus utama rapat adalah peningkatan distribusi air irigasi, yang menjadi aspek vital dalam budidaya tanaman padi. Dengan mengoptimalkan distribusi air irigasi secara terjadwal dan merata, diharapkan para petani dapat meningkatkan hasil panen mereka. Selain itu, dalam rapat tersebut juga dibahas langkah-langkah konkret untuk mengatasi kendala terkait pupuk subsidi dan distribusi benih, yang menjadi faktor penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian.

Keberadaan berbagai pihak terkait, termasuk aparat keamanan, juga memberikan jaminan akan terselenggaranya proses pertemuan ini dengan aman dan tertib. Dukungan dari semua pihak, baik dari pemerintah daerah maupun instansi terkait, menunjukkan komitmen bersama dalam mewujudkan pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan di Kabupaten Aceh Besar.

Rapat turun ke sawah ini juga menjadi wadah bagi para petani dan pelaku usaha pertanian untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan, serta mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai berbagai kebijakan dan program yang dijalankan oleh pemerintah daerah. Hal ini diharapkan dapat memperkuat kemitraan antara pemerintah dan masyarakat petani dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani serta ketahanan pangan di daerah tersebut.***

Editor: Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah