Angka Stunting di Aceh Turun, Namun Masih Tertinggi di Tingkat Nasional: Langkah-Langkah Menuju Perubahan

- 20 Maret 2024, 06:30 WIB
Angka Stunting di Aceh Turun, Namun Masih Tertinggi di Tingkat Nasional: Langkah-Langkah Menuju Perubahan.
Angka Stunting di Aceh Turun, Namun Masih Tertinggi di Tingkat Nasional: Langkah-Langkah Menuju Perubahan. /Humas Pemerintah Aceh/

Kilasaceh.com - Berdasarkan hasil survei kesehatan Indonesia atau SKI, angka prevalensi stunting di Aceh sepanjang tahun 2023 mengalami penurunan dibanding tahun 2022. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bappeda Aceh, Teuku Ahmad Dadek, dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa, 19 Maret 2024.

Menurut Dadek, angka stunting di Aceh turun sebesar 1,8 persen, dari 31,2 persen pada 2022 menjadi 29,4 persen pada 2023. Meskipun terjadi penurunan, Aceh masih menempati peringkat ketujuh tertinggi dalam hal prevalensi stunting di tingkat nasional. Peringkat ini menunjukkan adanya perbaikan dari peringkat sebelumnya yang berada di posisi keempat tertinggi pada tahun 2022.

Peningkatan kesadaran akan pentingnya gizi dan pola makan yang sehat, bersama dengan berbagai program pemerintah yang telah diluncurkan untuk meningkatkan akses terhadap nutrisi yang berkualitas, dianggap menjadi faktor penting dalam penurunan angka stunting tersebut. Namun, tantangan besar masih dihadapi, terutama mengingat Aceh masih memiliki tingkat stunting yang tinggi.

Dadek: Penurunan Stunting Aceh Lebih Baik dari Nasional, Namun Masih Ada Pekerjaan Rumah

Menurut Dadek, kendati masih tergolong tinggi, penurunan stunting di Aceh lebih baik dibandingkan dengan penurunan nasional. Secara nasional, penurunan stunting hanya sebesar 0,1 persen, dari 21,6 persen pada tahun 2022 menjadi 21,5 persen pada 2023. Ini menunjukkan bahwa upaya untuk mengatasi masalah stunting di seluruh Indonesia masih memerlukan perhatian yang serius.

Sementara itu, kondisi stunting yang masih tinggi di Aceh dan di tingkat nasional menunjukkan bahwa masih diperlukan upaya yang lebih besar dan terkoordinasi dengan baik dari berbagai pihak. Diperlukan langkah-langkah konkret dan komprehensif untuk menanggulangi masalah ini.

Salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah peningkatan akses terhadap gizi yang berkualitas bagi semua lapisan masyarakat, terutama bagi keluarga dengan tingkat ekonomi rendah. Program pemerintah yang memberikan bantuan gizi kepada keluarga miskin perlu diperluas dan ditingkatkan agar mencakup lebih banyak orang yang membutuhkan.

Selain itu, edukasi tentang pentingnya gizi yang seimbang dan pola makan yang sehat perlu ditingkatkan. Ini dapat dilakukan melalui berbagai kampanye sosial dan pendidikan kesehatan di tingkat lokal maupun nasional. Penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa gizi yang cukup dan seimbang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.

Pemberdayaan masyarakat juga merupakan kunci dalam upaya mengatasi stunting. Masyarakat perlu diberdayakan untuk dapat mengakses informasi tentang gizi yang baik, mengolah bahan makanan yang sehat, dan memastikan bahwa anak-anak mendapatkan makanan bergizi setiap hari. Program-program pelatihan dan pendampingan untuk ibu hamil dan ibu menyusui juga perlu diperkuat.

Tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat dan sektor swasta untuk berperan aktif dalam mengatasi masalah stunting ini. Kolaborasi antarlembaga sangat penting dalam menciptakan solusi yang efektif dan berkelanjutan.

Halaman:

Editor: Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x